Stoltenberg telah memimpin aliansi militer paling kuat di dunia itu sejak 2014. Perpanjangan kali ini menandai kali keempat yang diterimanya.
Masa jabatannya terakhir diperpanjang pada Maret 2022 setelah invasi Rusia ke Ukraina. Awal tahun ini, seorang juru bicara NATO mengatakan Stoltenberg tidak tertarik pada masa jabatan keempat.
Tetapi anggota NATO tampaknya masih berselisih dengan calon penggantinya.
Dikutip dari New York Post, Selasa, 4 Juli 2023, calon pesaing untuk menggantikan Stoltenberg meliputi Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace dan Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen. Namun belakangan, dukungan untuk keduanya telah memudar.
Gedung Putih dilaporkan telah bergerak untuk membatalkan dukungannya terhadap Wallace untuk menjadi kepala NATO. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kini mendorong Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen agar menjadi pengganti Stoltenberg, menurut laporan Telegraph.
Sejauh ini, Leyen tampaknya menjadi tokoh terdepan dalam pencarian penerus Stoltenberg, yang sebelumnya adalah PM Norwegia.
Biden memuji Stoltenberg setelah pengumuman perpanjangan masa jabatannya.
"Dengan kepemimpinan, pengalaman, dan penilaiannya yang mantap, Sekretaris Jenderal Stoltenberg telah membawa aliansi kami melewati tantangan paling signifikan dalam keamanan Eropa sejak Perang Dunia II," kata Biden.
"Hari ini, aliansi kita lebih kuat, lebih bersatu, dan bertujuan daripada sebelumnya," lanjut dia.
Para pemimpin dunia lainnya juga mengeluarkan ucapan selamat, termasuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang negaranya bukan bagian dari NATO tetapi sejalan dengan aliansi tersebut.
"Saya mengucapkan selamat kepadanya atas keputusan Sekutu untuk memperpanjang mandatnya sebagai Sekretaris Jenderal selama satu tahun lagi. Saya berharap kerja sama kita akan tetap membuahkan hasil di masa depan," tulis Zelensky di Twitter.
Baca juga: Latihan Udara dalam Skala Besar, NATO Kirim Pesan Ancaman ke Rusia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News