Ilustrasi. Foto: Dok/Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Dok/Medcom.id

Bantuan Vaksin AS ke Indonesia Terhambat Karena Diborong Negara Kaya

MetroTV • 08 Juli 2021 16:48
Jakarta: Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menargetkan 80 juta dosis vaksin akan disalurkan kepada negara-negara lain pada akhir Juni lalu. Nyatanya, hingga kini, hanya sekitar separuh yang berhasil didistribusikan.
 
Tak hanya Indonesia, hambatan distribusi vaksin pun dirasakan negara-negara lain. Namun, Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki justru kembali mengumumkan dua negara lain sebagai penerima bantuan vaksin Pfizer dan Moderna.
 
"Guatemala dan Vietnam akan terima dosis vaksin dari pemerintah Biden-Harris. Guatemala akan terima dosis 1,5 juta vaksin Moderna. Vietnam akan terima 2 juta dosis vaksin Moderna," kata Psaki dalam tayangan Metro Siang Metro TV, Kamis, 8 Juli 2021.

Direktur Utama One Campaign Tom Hart menjelaskan, intensinya meraih target penyaluran dan kekebalan komunitas secara global sulit dicapai. Ia menyebutkan negara-negara kaya telah mendominasi pasokan vaksin bagi negara-negara lain.
 
"AS, G7, dan Uni Eropa telah mendominasi pasokan global vaksin yang akan akhiri pandemi. Sejauh ini, kita tak berbagi vaksin dengan skala besar agar tercapai kekebalan kelompok global," ujar Hart dalam tayangan yang sama.
 
Sebelumnya, Direktur Utama One Campaign Tom Hart ini mencanangkan rencananya untuk menyentuh target kekebalan komunitas atau kelompok secara global pada 2022 mendatang.
 
Indonesia dan negara penerima lain pun diharuskan mengkoordinasikan pengiriman vaksin dengan pemasok lain, seperti Covax Tiongkok dan Rusia. Hal ini disebut mempersulit negara-negara penerima bantuan terkait distribusi yang dinilai sudah rumit. (Nadia Ayu)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan