Presiden Ekuador Guillermo Lasso tolak bersaksi terkait Pandora Papers. Foto: AFP
Presiden Ekuador Guillermo Lasso tolak bersaksi terkait Pandora Papers. Foto: AFP

Presiden Ekuador Tolak Bersaksi Terkait Kebocoran Pandora Papers

Medcom • 21 Oktober 2021 15:21
Ekuador: Presiden Ekuador, Guillermo Lasso disebut menolak untuk bersaksi kepada komite parlemen yang tengah menyelidiki pengungkapan terkait kebocoran Pandora Papers. Penolakan ini disampaikan pada Rabu, 20 Oktober 2021.
 
Pandora Papers merupakan dokumen yang dikerjakan oleh 600 jurnalis dari 117 negara. Mereka sukses mengungkap kerahasiaan ‘surga pajak’ dalam sejarah yang melibatkan berbagai tokoh politik di dunia, termasuk Lasso.
 
Dilansir dari AFP, Kamis, 21 Oktober 2021, kebocoran tersebut mengklaim, Lasso mengendalikan 14 perusahaan offshore, sebagian besar di Panama. Lasso disebut menutup perusahaan terkait setelah mantan Presiden Ekuador sayap kiri, Rafael Correa melarang calon presiden memiliki perusahaan di surga pajak.

Dari 137 anggota parlemen, 105 memilih mendukung penyelidikan untuk “mengklarifikasi” apakah Lasso yang menjabat pada Mei lalu ini telah melanggar hukum Ekuador atau melakukan pelanggaran ‘etis’.
 
Lasso mengatakan, ia tidak akan datang ke parlemen. Namun, bersedia untuk berbicara dengan para anggota parlemen di kursi pemerintah “setelah semua kesaksian yang diprogram telah diberikan.”
 
Ia menegaskan, dirinya memiliki “hak” untuk mengetahui bukti lain yang telah diberikan sebelum bersaksi sendiri. Tak hanya pemimpin berusia 65 tahun ini, istri dan salah satu putranya juga menolak hadir di hadapan panitia.
 
“Baik saat mengajukan pencalonan saya, maupun sejak saat itu sampai sekarang, saya tidak melanggar larangan tersebut di atas,” kata Lasso.
 
Lasso mengklaim, ia telah melakukan “investasi yang sah di negara lain” dan telah menyingkirkan itu guna memungkinkan dirinya mencalonkan diri dalam pemilihan. Presiden Komite, Jose Cabascango pun menanggapi penolakan ini.
 
Cabascango diketahui menutup sesi parlemen dengan memanggil presiden “untuk kedua kalinya dan dengan cara wajib” guna hadir pada Jumat, 22 Oktober 2021 di hadapan Majelis Nasional.
 
Sementara itu, para elite lain di Amerika Latin, seperti Presiden Chile, Sebastian Pinera dan Presiden Republik Dominika, Luis Abinader juga dilaporkan bertengger di Pandora Papers.
 
Pinera disebut menjadi subjek investigasi kriminal atas penjualan tambang dan menghadapi ancaman prosedur pemakzulan yang diluncurkan oleh pihak oposisi. (Nadia Ayu Soraya)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan