Vaksin skema COVAX tiba di Indonesia. Foto: BPMI.
Vaksin skema COVAX tiba di Indonesia. Foto: BPMI.

Palang Merah Internasional Ingatkan Kesenjangan Vaksinasi Covid-19

Marcheilla Ariesta • 10 Maret 2021 20:52
Jenewa: Palang Merah memperingatkan kesenjangan mencolok dalam penyaluran vaksin Covid-19 di seluruh dunia. Mereka mengatakan masyarakat di negara-negara terpencil berisiko tertinggal dalam program vaksinasi Covid-19.
 
Federasi Palang Merah Internasional (IFRC) dan Bulan Sabit Merah berencana membantu menyuntikkan vaksin Covid-19 ke 500 juta orang di seluruh dunia. Mereka berencana menggunakan keahlian dalam membantu sejumlah komunitas di wilayah-wilayah yang paling sulit dijangkau.
 
IFRC yang berbasis di Jenewa membutuhkan USD111 juta (setara Rp1,6 triliun) untuk mengisi kesenjangan logistik vaksin Covid-19 untuk mencapai negara-negara terpencil.

Sejauh ini, IFRC baru dapat mengumpulkan tiga persen dari target.
 
"Tanpa pendanaan ini, kesenjangan vaksin akan tetap terjadi," kata Presiden IFRC, Francesco Rocca, dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 10 Maret 2021.
 
Baca juga: Indonesia Terima 1,1 Juta Vaksin AstraZeneca dari Skema COVAX
 
"Kesenjangan dapat membuat virus (Covid-19) terus menyebar dan bermutasi. Banyak orang akan terus sakit dan meninggal," imbuhnya.
 
IFRC berencana meningkatkan upaya vaksinasi nasional di sejumlah negara, termasuk mendukung penyaluran logistik dan melawan misinformasi mengenai kemanjuran vaksin Covid-19.
 
Sementara itu skema berbagi vaksin global, COVAX, telah mengirimkan lebih dari 20 juta dosis ke 20 negara. Penyaluran vaksin COVAX sudah dimulai pekan lalu.
 
COVAX juga akan mendistribusikan 14,4 juta dosis vaksin covid-19 lagi ke 31 negara lagi pekan ini. Indonesia sudah menerima sekitar 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca dari total lebih dari 11 juta di tahap pertama skema COVAX.
 
"Inisiatif seperti COVAX memastikan bahwa vaksin akan mencapai landasan bandara di ibu kota negara peserta," kata Rocca.
 
"Namun, mereka perlu dilengkapi dengan mekanisme yang dirancang untuk menyalurkan vaksin itu ke orang-orang yang membutuhkan," seru dia.
 
Mengenai vaksinasi Covid-19, IFRC akan mengidentifikasi individu berisiko tinggi yang mungkin tidak terlihat oleh pihak berwenang karena sejumlah alasan budaya, bahasa atau sosial.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan