Sesi darurat DK PBB akan digelar beberapa jam menjelang pawai tahunan ribuan warga nasionalis Yahudi di Kota Tua Yerusalem. Otoritas keamanan khawatir pawai tersebut dapat memicu terjadinya aksi kekerasan lanjutan.
Bentrokan di Yerusalem merupakan buntut dari ketegangan antara Israel dan Palestina dalam sebulan terakhir, yang salah satunya dipicu rencana penggusuran di wilayah Sheikh Jarrah.
Dikutip dari kantor berita TOI, pertemuan darurat DK PBB pada Senin ini merupakan permohonan dari Tunisia. Pertemuan tak dijadwalkan ini bukan sesuatu yang langka, karena DK PBB sudah beberapa kali melakukannya tahun ini dalam membahas isu Myanmar, Ethiopia, dan lainnya.
Dua diplomat PBB mengatakan kepada TOI bahwa sesi darurat hari ini kemungkinan tidak akan menghasilkan resolusi atau pernyataan gabungan apapun. Menurut mereka, para anggota DK PBB sering berbeda pendapat mengenai isu Palestina-Israel, sehingga membangun sebuah konsensus merupakan sesuatu yang sulit.
Laporan dari Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland, akan dihadirkan dalam sesi darurat DK PBB hari ini.
Baca: PBB Khawatir atas Meningkatnya Ketegangan di Yerusalem Timur
Sementara itu di Washington, Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan telah berdiskusi dengan penasihat keamanan Israel Meir Ben Shabbat via telepon seputar situasi Yerusalem. Sullivan menyampaikan "kekhawatiran serius mengenai situasi di Yerusalem, termasuk kekerasan di Haram al-Sharif/Temple Mount" di hari-hari terakhir bulan Ramadan.
Suliivan juga "menekankan kembali kekhawatiran AS" mengenai rencana penggusuran sejumlah keluarga Palestina dari rumah mereka di Sheikh Jarrah. Ia merujuk pada isu yang telah memicu ketegangan dan bentrokan di Yerusalem dalam sepekan terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id