Warga di sebuah kompleks pemukiman di Donetsk. Foto: AFP
Warga di sebuah kompleks pemukiman di Donetsk. Foto: AFP

Mengenal Donetsk dan Luhansk yang Diakui Kemerdekaannya oleh Rusia

Medcom • 22 Februari 2022 20:05
Moskow: Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin, 21 Februari 2022 mengakui Donetsk dan Luhansk -,wilayah berbahasa Rusia,- sebagai negara merdeka. Pengakuan tersebut resmi setelah Putin menandatangani dokumen yang menyatakan keduanya tidak lagi bagian dari Ukraina.
 
Kelompok separatis merebut kekuasaan di wilayah tersebut sejak 2014, namun baru saat ini ada yang mengakuinya sebagai negara merdeka, yakni Rusia. Pengakuan oleh Putin dilakukan setelah separatis mengunggah video yang meminta pengakuan sebagai negara merdeka.
 
Baca: Putin Akui Dua Wilayah Separatis Ukraina sebagai Negara Merdeka.

Lokasi wilayah Donetsk dan Luhansk disebut sebagai Donbas dan berada di timur Ukraina. Posisinya dekat dengan perbatasan Rusia. Sebagian besar warga berbahasa Rusia sebagai bagian dari sejarah di mana pekerja Rusia bermigrasi ke wilayah tersebut setelah Perang Dunia II, pada era Uni Soviet. 
 
Wilayah dengan 3,6 juta populasi ini terdiri dari kawasan-kawasan yang dikuasai Kiev, juga yang dikuasai separatis.
 
Separatis pro-Rusia pada 2014 mengambil alih sejumlah gedung pemerintah dan mengklaim wilayah Donetsk dan Luhansk sebagai negara “republik rakyat” merdeka. Langkah tersebut menyusul Rusia yang mengakui Crimea sebagai bagian dari wilayahnya.
 
Sejak 2014, terjadi pertempuran antara separatis pro-Rusia dan tentara Ukraina yang menewaskan lebih dari 14.000 orang. 
 
Ukraina dan negara-negara barat menuduh Rusia memberikan dukungan militer serta finansial bagi kelompok separatis. Tim penyelidik internasional pun telah mengkonfirmasi dugaan tersebut, namun Moskow membantahnya.
 
Rudal yang diselidiki adalah peluru yang menembak jatuh sebuah pesawat Malaysia di kawasan Ukraina timur, menewaskan 298 orang di dalamnya.
 
Masing-masing wilayah Donbas dipimpin oleh presiden. Dalam pemilihan umum yang ditentang oleh Kiev, Denis Pushilin terpilih pada 2018 untuk memimpin “Republik Rakyat Donetsk”. Sementara, Leonid Pasechnik memimpin wilayah separatis Luhansk.
 
Langkah Putin untuk mengakui pendirian wilayah tersebut sebagai negara merdeka secara otomatis mengakhiri Perjanjian Minsk. Perjanjian yang ditandatangani 2014 dan 2015 merupakan upaya gencatan senjata antara separatis dan Ukraina, yang tidak pernah benar-benar diimplementasikan.
 
Sebelumnya, Rusia pernah mengakui kemerdekaan dua wilayah Georgia yang memisahkan diri, yaitu Abkhazia dan Ossetia Selatan. Kedua wilayah tersebut memisahkan diri setelah perang singkat dengan Georgia tahun 2008. Rusia sejak itu menempatkan pasukan di area tersebut dan menawarkan kewarganegaraan Rusia kepada para penduduk wilayah. (Kaylina Ivani)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan