Dikutip dari CNN, Rabu 5 Agustus 2020, Pemerintah Rusia sedang mengirim lima pesawat berisi perangkat medis dan sebuah tim dokter. Nantinya, tim Rusia akan membangun sebuah rumah sakit lapangan di Beirut.
Kementerian Urusan Darurat Rusia juga mengirim sebuah tim untuk membantu proses pencarian dan penyelamatan korban ledakan di ibu kota Lebanon. Tidak hanya itu, Moskow juga mengirim sebuah laboratorium khusus untuk mengidentifikasi kasus virus korona (covid-19) di Lebanon.
Prancis berencana mengirim dua pesawat yang mengangkut puluhan petugas darurat, perangkat medis, dan juga 15 ton alat-alat bantuan. Kantor kepresidenan Prancis Emmanuel Macron mengatakan, bantuan yang dikirim ke Lebanon cukup untuk menangani sekitar 500 korban.
Pasukan penjaga perdamaian Prancis di Lebanon telah membantu upaya penyelamatan dan pencarian sejak awal peristiwa.
Baca: PM Lebanon Meminta Bantuan ke Semua Negara
Seperti Rusia, Yordania juga berencana membuat sebuah rumah sakit lapangan di Beirut. Sementara Mesir telah selesai mendirikan sebuah rumah sakit darurat di Beirut untuk menangani deretan korban luka.
Menteri Dalam Negeri Republik Ceko Jan Hamacek mengatakan pihaknya akan mengirim tim beranggotakan 37 petugas beserta sekelompok anjing pelacak ke Beirut. Denmark dan Yunani juga telah mengutarakan niat mereka untuk membantu Lebanon.
Qatar, Irak dan Kuwait juga mengirimkan bantuan ke Lebanon. Qatar akan mengirim pasokan medis ke dua rumah sakit lapangan, yang masing-masing dilengkapi 500 tempat tidur.
Irak akan mengirim bantuan berupa perangkat rumah sakit lapangan dan juga bahan bakar, sedangkan Putra Mahkota Kuwait Pangeran Sheikh Nawaf Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah juga mengerahkan jajarannya untuk mengirim bantuan medis ke Lebanon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News