Pengunjung di kota wisata Jasper, Kanada dievakuasi. Foto: AFP
Pengunjung di kota wisata Jasper, Kanada dievakuasi. Foto: AFP

Kebakaran Hutan Potensi Hancurkan 50 Persen Bangunan Kota Wisata Kanada

Medcom • 26 Juli 2024 20:15
Jasper: Kebakaran hutan yang melanda kota wisata Jasper di Kanada barat telah menghancurkan hingga 50 persen bangunan. Sementara petugas pemadam kebakaran berupaya menyelamatkan sebanyak mungkin bangunan yang tersisa.
 
Melansir dari India Today, Jasper, yang terletak di Taman Nasional Jasper di Alberta, biasanya menarik lebih dari dua juta wisatawan per tahun. Pada Senin lalu, kota dan taman tersebut dievakuasi dengan perkiraan 10.000 penduduk dan 15.000 wisatawan di area tersebut.
 
"Tidak dapat disangkal bahwa ini adalah mimpi terburuk bagi masyarakat mana pun," ujar Perdana Menteri Alberta, Danielle Smith, sambil menahan air mata. Ia menyatakan bahwa sekitar 30 hingga 50 persen bangunan mengalami kerusakan signifikan, dan api masih belum bisa dikendalikan.

Parks Canada melaporkan adanya "kerugian signifikan" pada bangunan di dalam kota, namun belum bisa memberikan rincian spesifik. Penduduk diminta untuk tidak kembali ke daerah tersebut.
 
Rekaman dari kota menunjukkan kendaraan dan blok bangunan habis terbakar, termasuk sebuah gereja Anglikan bersejarah. Salah satu penduduk Jasper, Eva Korduliakova, yang sedang berada di Republik Ceko bersama putranya, mendengar berita bahwa rumahnya terbakar.
 
"Saya seorang ibu tunggal yang menjadi tunawisma dan pengangguran dalam semalam," tulisnya dalam email.
 
Wali Kota Jasper, Richard Ireland, menyatakan bahwa kotanya mulai menyadari ‘dampak buruk’ dari kebakaran tersebut. "Kebakaran hutan tadi malam telah menghancurkan komunitas kecil kami di pegunungan, kehancuran dan kerugian yang dialami banyak penduduk kami tidak dapat dijelaskan,” ujar Korduliakova dalam konferensi pers.
 
Salah satu perhatian utama adalah potensi kerusakan pada pipa minyak Trans Mountain, yang dapat mengangkut 890.000 barel minyak per hari dari Edmonton ke Vancouver. Namun, operator pipa menyatakan bahwa infrastruktur mereka belum rusak dan pipa masih beroperasi dengan aman.
 
Jawatan kereta api Kanada atau Canadian National Railway Company telah menghentikan operasional kereta melalui kota tersebut pada Rabu sore akibat kondisi kebakaran yang memburuk. Pelabuhan Vancouver juga memperkirakan penundaan pengiriman barang dalam beberapa hari ke depan akibat kejadian di Jasper.
 
Pemerintah federal dan kota-kota lain di Alberta mengirim tim darurat untuk membantu. Sebanyak 400 petugas pemadam kebakaran dari Meksiko, Afrika Selatan, Australia, dan Selandia Baru akan tiba dalam beberapa hari mendatang.
 
Saat ini, ada 176 titik api di Alberta, lebih dari 50 di antaranya tidak terkendali. Sekitar 10 kebakaran dekat perbatasan dengan British Columbia, yang juga menghadapi 423 titik api dan puluhan perintah evakuasi.
 
Perdana Menteri Justin Trudeau mengadakan pertemuan dengan Kelompok Tanggap Insiden untuk membahas kebakaran di Alberta.
 
"Setiap lembaga federal dikoordinasikan, mengirimkan sumber daya ke Jasper, mengerahkan dukungan evakuasi ke daerah tersebut, dan memperkuat upaya pemadaman kebakaran di lapangan," tulis Trudeau di media sosial X.
 
Pemerintah federal mengatakan pada bulan April bahwa suhu yang tinggi dan hutan yang sangat kering membuat tahun ini menjadi tahun yang sangat buruk bagi kebakaran hutan di Kanada.
 
Kebakaran di Jasper dipicu oleh sambaran petir pada Senin siang dan diperburuk oleh angin kencang. Api setinggi 100 meter dengan cepat menyebar hingga 5 km dalam 30 menit, menurut Menteri Keamanan Publik dan Layanan Darurat Alberta, Mike Ellis.
 
"Lingkungan Kanada memperkirakan hujan 10 hingga 20 mm yang mungkin membantu petugas pemadam kebakaran," tambah Ellis.
 
Hotel Jasper Park Lodge, salah satu hotel terbesar di kota, juga terkena dampak kebakaran. Kebakaran ini bisa menjadi salah satu yang paling merusak di Alberta sejak kebakaran tahun 2016 di Fort McMurray yang memaksa evakuasi 90.000 penduduk dan menghancurkan 10 persen bangunan di kota tersebut. (Shofiy Nabilah)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan