Selain itu, perombakan kabinet yang akan dilakukan Zelensky bertujuan mengurangi angka korupsi dan mempersiapkan Ukraina menuju keanggotaan Uni Eropa (UE).
Dikutip dari The Hill, Minggu, 10 Juli 2022, nantinya jumlah kementerian di Ukraina dapat berkurang dari 20 menjadi 12. Untuk Kementerian Luar Negeri, Zelensky dikabarkan hendak melakukan perubahan fundamental.
Sabtu kemarin, Zelensky mencopot duta besar Ukraina untuk Republik Ceko, Jerman, Hongaria, Norwegia dan India. Dalam sebuah pesan video, ia mengatakan bahwa "rotasi ini adalah bagian normal dari sebuah praktik diplomasi."
Ia menambahkan bahwa pekan depan, Pemerintah Ukraina akan menyampaikan "kabar penting."
Setelah berlangsungnya Konferensi Pemulihan Ukraina di Swiss pekan kemarin, negara-negara peserta menandatangani "Deklarasi Lugano," sebuah dokumen yang menyerukan peningkatan transparasi pemerintah dan pemberantasan korupsi demi memfasilitasi pemulihan Ukraina pascaperang.
Zelensky dalam pertemuan itu mengumumkan rencana rekonstruksi Ukraina sebesar USD750 miliar atau setara Rp11,2 kuadriliun.
Rencana rekonstruksi akan meliputi beberapa infrastruktur kunci seperti perairan dan gas, rumah sakit, sekolah, dan hunian warga. Zelensky mengatakan rencana ini membutuhkan investasi super masif berbagai negara.
"Rekonstruksi Ukraina bukan tugas lokal dari sebuah negara tunggal," kata Zelensky kala itu.
"Ini merupakan tugas seluruh negara demokratis. Rekonstruksi Ukraina adalah kontribusi terhadap perdamaian global," sambungnya.
Baca: Biaya Rekonstruksi Ukraina Diestimasi Mencapai Rp11,2 Kuadriliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News