Pernyataan ini muncul kira-kira sehari setelah meninggalnya Prigozhin dalam kecelakaan pesawat yang membingungkan. Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) dilaporkan cenderung mempertimbangkan ledakan dalam penerbangan sebagai kemungkinan penyebab insiden ini.
Baca: Kematiannya Belum Resmi Diumumkan, Putin Ucapkan Belasungkawa ke Keluarga Bos Wagner. |
Dalam pidato yang disiarkan televisi di Istana Kremlin, Presiden Putin menyampaikan belasungkawa kepada 10 orang yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan pesawat tersebut.
Dia berkata, “Saya ingin menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga semua korban.”
Putin mengakui bahwa di antara penumpang di dalamnya terdapat “karyawan Grup Wagner.” Ia memuji mereka sebagai “individu yang memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya melawan pemerintahan neo-Nazi di Ukraina.”
Merujuk pada kenalan lamanya dengan Prigozhin sejak awal tahun 1990-an, ia mencirikannya sebagai “seorang pria dengan nasib yang rumit” yang “mencapai hasil yang diperlukan baik untuk dirinya sendiri maupun untuk negara ketika saya menanyakan hal tersebut kepadanya.”
"Komite Investigasi Federasi Rusia telah mengumumkan niatnya untuk memulai penyelidikan komprehensif atas insiden tersebut," ujar Putin, seperti dikutip Dong-a-ilbo, Sabtu 26 Agustus 2023.
Putin menggunakan kata kerja lampau ketika membahas Prigozhin, meskipun ia enggan mengkonfirmasi kematiannya secara resmi. Kantor berita milik pemerintah Rusia TASS meliput pidato tersebut dan menampilkan gambar Putin dengan wajah serius di situsnya.
Khususnya, sebuah gambar yang menunjukkan ekspresi kemarahan diterbitkan sekitar dua bulan lalu selama pemberontakan bersenjata Prigozhin.
Pemerintah AS dilaporkan menyebut ledakan dalam penerbangan sebagai penyebab kecelakaan pesawat baru-baru ini.
The Wall Street Journal melaporkan pada hari yang sama bahwa, menurut penyelidikan awal oleh badan intelijen AS, ada kemungkinan Prigozhin dibunuh melalui ledakan internal pesawat.
"Ada kemungkinan besar penyebabnya adalah ledakan di kapal – dan kemungkinan besar ada bom yang meledak,” siaran BBC, mengutip seorang pejabat pemerintah AS yang tidak mau disebutkan namanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News