Konser Taylor Swift di Austria dibatalkan karena ancaman teroris. Foto: Anadolu
Konser Taylor Swift di Austria dibatalkan karena ancaman teroris. Foto: Anadolu

Gara-gara Ancaman Teror ISIS, Konser Taylor Swift di Austria Dibatalkan

Fajar Nugraha • 08 Agustus 2024 05:54
Wina: Pertunjukan Eras Tour Taylor Swift di Wina, Austria, dibatalkan setelah pejabat pemerintah mengonfirmasi dugaan rencana teroris. Pelaku ancaman serangan itu diduga memiliki kaitan dengan kelompok teroris Islamic State (ISIS) untuk menyerang acara-acara besar.
 
"Dengan konfirmasi dari pejabat pemerintah tentang rencana serangan teroris di Stadion Ernst Happel, kami tidak punya pilihan selain membatalkan tiga pertunjukan yang dijadwalkan demi keselamatan semua orang," kata Barracuda Music, penyelenggara konser, dalam sebuah posting daring, seperti dikutip CBS News, Kamis 8 Agustus 2024.
 
Pengumuman itu muncul tak lama setelah dua tersangka ekstremis ditangkap di Austria pada Rabu 7 Agustus 2024, salah satunya tampaknya merencanakan serangan terhadap acara besar di wilayah Wina seperti konser Swift selama akhir pekan, kata pihak berwenang.

Pihak berwenang Austria mengatakan bahwa kedua orang itu terkait dengan ISIS. Tersangka utama berusia 19 tahun ditangkap di Ternitz, selatan Wina, dan orang kedua di ibu kota Austria.
 
Konser Swift dijadwalkan berlangsung di Stadion Ernst Happel, Wina, pada Kamis, Jumat, dan Sabtu sebagai bagian dari Tur Eras-nya yang sangat sukses. Penjual tiket pertunjukan di Austria mengatakan bahwa semua tiket akan dikembalikan dalam waktu 10 hari kerja.
 
Franz Ruf, direktur keamanan publik di Kementerian Dalam Negeri Austria, mengatakan bahwa pihak berwenang mengetahui adanya "tindakan persiapan" untuk kemungkinan serangan "dan juga bahwa pelaku berusia 19 tahun itu berfokus pada konser Taylor Swift di Wina," lapor Austria Press Agency.
 
Ruf mengatakan konser tersebut akan menarik penonton hingga 65.000 orang, dengan ribuan lainnya diperkirakan akan berkumpul di luar stadion.
 
Ruf mengatakan "serangan terarah dilakukan pagi ini," yang dikoordinasikan oleh berbagai kantor penegak hukum negara bagian dan kota.
 
Kementerian Dalam Negeri Austria mengatakan bahwa kedua tersangka telah menjadi radikal di internet dan membuat "persiapan konkret untuk serangan teroris." Ruf mengatakan warga negara Austria berusia 19 tahun itu telah bersumpah setia kepada kelompok ISIS pada bulan Juli.
 
Ruf juga mengatakan bahwa zat kimia disita dari rumah tersangka utama dan sedang dievaluasi. Ia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
 
Sebelum pengumuman pembatalan, Kepala Kepolisian Provinsi Gerhard Pürstl mengatakan para pejabat akan meningkatkan langkah-langkah keamanan untuk konser tersebut, termasuk pengerahan petugas polisi berpakaian sipil dan berseragam, pengawasan video, unit anjing polisi, dan unit penegakan hukum khusus lainnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan