Dinas keamanan FSB Rusia menyebut diplomat tersebut, yang fotonya tersebar di banyak saluran televisi, sebagai Edward Wilkes. FSB menuduhnya dengan sengaja memberikan informasi palsu ketika memasuki Rusia – sebuah klaim yang dibantah Kantor Luar Negeri Inggris sebagai tuduhan “jahat dan tidak berdasar.”
"Selama operasi kontraintelijen, Dinas Keamanan Federal Rusia telah menemukan kehadiran intelijen Inggris yang tidak dideklarasikan di bawah kedok kedutaan nasional di Moskow,” sebut FSB, seperti dikutip dari Independent, Rabu, 27 November 2024.
“Di saat yang sama, FSB Rusia telah menemukan tanda-tanda diplomat tersebut melakukan pekerjaan intelijen dan subversif yang mengancam keamanan Federasi Rusia,” sambungnya.
Seorang juru bicara Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris mengatakan: “Ini bukan pertama kalinya Rusia melontarkan tuduhan jahat dan tidak berdasar terhadap staf kami. Kami akan menanggapi pada waktunya.”
Kantor Perdana Menteri Inggris di Downing Street No 10 mengeluarkan bantahan serupa. “Untuk lebih jelasnya, kami membantah tuduhan ini. Tuduhan itu tidak berdasar. Kami sekarang sedang mempertimbangkan tanggapan kami,” kata juru bicara kantor PM Inggris.
Sementara itu, Rusia berencana menambahkan 30 nama tokoh Inggris lagi – termasuk anggota terkemuka kabinet perdana menteri Keir Starmer – ke “daftar orang yang dilarang memasuki Rusia.”
Langkah ini bersifat simbolis, karena tidak ada menteri Inggris yang mengunjungi Rusia sejak sebelum Presiden Vladimir Putin mengirim pasukannya ke Ukraina pada Februari 2022.
Baca juga: 1961: Lima Warga Inggris Dituduh Jadi Mata-Mata untuk Rusia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News