Presiden AS Donald Trump sudah mulai mengakui kekalahan dalam Pilpres AS. Foto: AFP
Presiden AS Donald Trump sudah mulai mengakui kekalahan dalam Pilpres AS. Foto: AFP

Trump Akui Biden Menang Pemilu, Namun Tetap Merasa Dicurangi

Fajar Nugraha • 16 November 2020 00:37
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tampaknya mengakui secara terbuka untuk pertama kalinya bahwa Joe Biden memenangkan Pemilihan Presiden AS. Meskipun ia menegaskan bahwa dia telah "dicurangi", mengulangi klaim palsunya tentang kecurangan pemungutan suara yang meluas.
 
Trump mengakui kemenangan Biden dalam sebuah posting Twitter 15 November 2020, di mana dia menyebutkan tuduhan penipuan yang tidak berdasar.
 
“Dia menang karena pemilu dicurangi. Tidak ada pengawas pemilu diperbolehkan (memantau). Sementara surat suara dihitung oleh perusahaan yang dimilik kelompok radikal kiri,” tulis Trump dalam akun Twitternya, yang dikutip City AM, Senin, 16 November 2020.

“Dominion (nama perusahaan itu), memiliki reputasi buruk dan perlengkapan yang bahkan tidak bisa mengikuti standar Texas,” tegas Trump
 
Biden mengalahkan Trump dengan memenangkan serangkaian negara bagian yang dimenangkan oleh petahana Partai Republik itu pada 2016. Mantan Wakil Presiden AS dari Partai Demokrat itu juga memenangkan suara populer nasional dengan lebih dari 5,5 juta suara.
 
Kampanye Trump telah mengajukan tuntutan hukum yang berusaha untuk membatalkan hasil di beberapa negara bagian, meskipun tidak berhasil, dan para ahli hukum mengatakan bahwa proses pengadilan hanya memiliki sedikit peluang untuk mengubah hasil pemilu.
 
Pejabat pemilu dari kedua partai mengatakan tidak ada bukti penyimpangan besar. Demokrat dan kritikus lainnya menuduh Trump mencoba mendelegitimasi kemenangan Biden dan merusak kepercayaan publik dalam proses pemilu Amerika. Sebelum pemilihan, Trump telah menolak untuk berkomitmen pada transfer kekuasaan secara damai.

Demo Pro-Trump

Pada Sabtu 14 November 2020, puluhan ribu pendukung Trump pergi ke Washington untuk menggemakan klaim penipuan pemilu. "Pawai Sejuta MAGA, yang mengacu pada slogan kampanye Trump "Buat Amerika Hebat Lagi", menarik kerumunan pendukung yang melambai-lambaikan bendera ke pusat kota Washington.
 
“Ratusan ribu orang menunjukkan dukungan mereka di D.C. Mereka tidak akan mendukung Pemilu yang Dicurangi dan Korup!” tulis presiden di Twitter, meskipun sebagian besar perkiraan kerumunan jauh di bawah angka Trump.
 
Iring-iringan mobil Trump melewati kerumunan dalam perjalanan ke lapangan golfnya di Virginia, memicu sorak-sorai dari para demonstran saat presiden melambai dari kursi belakang.
 
Unjuk rasa itu sebagian besar berlangsung damai, meskipun banyak perkelahian terjadi antara pendukung Trump dan kontra-pengunjuk rasa yang berlanjut setelah gelap. Satu orang ditikam dan dibawa ke pusat trauma, kata departemen pemadam kebakaran dan layanan medis darurat kota. The Washington Post melaporkan penikaman itu terjadi di tengah perkelahian yang terjadi setelah jam 8 malam.
 
Puluhan anggota  Proud Boys, sebuah kelompok sayap kanan, berbaris di jalan-jalan, beberapa mengenakan helm dan rompi balistik, sementara anggota gerakan sayap kiri yang dikenal sebagai Antifa melakukan demonstrasi tandingan mereka sendiri.
 
Kepolisian kota menangkap sedikitnya 10 orang, termasuk beberapa yang dituduh melakukan penyerangan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan