Kepala UNICEF Henrietta Fore dalam sebuah acara di Mumbai, India pada 30 Oktober 2019. (INDRANIL MUKHERJEE / AFP)
Kepala UNICEF Henrietta Fore dalam sebuah acara di Mumbai, India pada 30 Oktober 2019. (INDRANIL MUKHERJEE / AFP)

UNICEF Minta Negara-Negara Kaya Donasikan Vaksin ke COVAX

Willy Haryono • 17 Mei 2021 12:59
New York: Negara-negara kaya dapat mendonasikan lebih dari 150 juta vaksin Covid-19 tanpa mengganggu program vaksinasi mereka sendiri, ucap Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore pada Senin, 17 Mei 2021.
 
Fore meminta negara-negara kaya, termasuk anggota kelompok G7 dan Uni Eropa, untuk mendonasikan vaksin Covid-19 ke skema berbagi COVAX. Donasi dibutuhkan agar negara-negara berpenghasilan menengah hingga rendah dapat memulai program vaksinasi.
 
"Segeralah berbagi semua kelebihan vaksin yang ada," seru Fore, dilansir dari laman DW. Ia menegaskan donasi ini dapat mencegah negara-negara miskin menjadi lokasi hotspot Covid-19 selanjutnya.

UNICEF bertanggung jawab atas pendistribusian vaksin Covid-19 melalui COVAX, yang dijalankan bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan aliansi GAVI. COVAX sejauh ini sangat bergantung pada pasokan vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca.
 
Namun, pasokan AstraZeneca terhenti karena India sebagai negara yang memproduksinya memberlakukan larangan ekspor demi memenuhi kebutuhan dalam negeri.
 
Mengutip informasi analitik dari perusahaan Airfinity, Fore mengatakan negara-negara G7 dan UE dapat mendonasikan hingga 153 juta dosis vaksin Covid-19 jika mereka semua rela berbagi sekitar 20 persen dari total pasokan masing-masing.
 
"Dan mereka dapat melakukan ini dengan tetap menjalankan program vaksinasi terhadap warga mereka sendiri," tutur Fore.
 
Inggris dijadwalkan menggelar KTT G7 bulan depan. Pada saat itu, COVAX diestimasi akan kekurangan 190 juta dosis vaksin Covid-19 dari target yang telah ditetapkan sebelumnya.
 
Pekan kemarin, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengecam kesenjangan vaksin dan mendesak negara-negara kaya untuk menunda vaksinasi di kalangan anak-anak. Tedros ingin vaksin untuk anak-anak itu didonasikan, karena kelompok usia dini diyakini tidak terlalu berisiko tertular Covid-19.
 
Baca:  WHO: Tunda Vaksinasi Anak dan Donasikan Vaksin ke Negara Miskin

Vaksin Slank untuk Indonesia

Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan