Pada pembaruan hariannya tentang perang Ukraina, Kementerian Pertahanan di London membagikan gambar satelit yang dikatakannya menunjukkan dua pesawat tempur Rusia, bersama dengan wadah yang terlindungi dengan baik yang diyakini menyimpan rudal.
Melansir dari Independent, Rabu 2 November 2022, bahwa di pangkalan udara Machulishchy di luar Minsk, menunjukkan apa yang diidentifikasi oleh analis Kementerian Pertahanan sebagai jet MiG-31 K. Ini juga disertai tabung yang mungkin berisi rudal hipersonik Kinzhal.
“Rusia kadang-kadang meluncurkan senjata ini selama perang Ukraina, tetapi stoknya mungkin sangat terbatas,” kata Kementerian Pertahanan.
MiG-31K secara khusus dikembangkan untuk membawa rudal, yang memiliki jangkauan lebih dari 1.900 kilometer. Menurut pihak kementerian, menempatkan jet di Belarus tidak akan banyak membantu meningkatkan jumlah target yang bisa mereka capai di Ukraina.
“Itu mungkin melakukan penyebaran terutama untuk (mengirim) pesan ke Barat dan untuk menggambarkan Belarus sebagai semakin terlibat dalam perang,” tambahnya.
Belarusia mengizinkan pasukan Rusia untuk ditempatkan di wilayahnya dan melancarkan serangan ke Ukraina dari sana, meskipun pemerintahan Presiden Aleksandr Lukashenko bersikeras tidak ingin bergabung dengan perang secara langsung.
Diketahui bulan lalu, Minsk dan Moskow mengumumkan pasukan gabungan untuk mempertahankan perbatasan Belarusia, sementara Ukraina memperingatkan unit penerbangan Rusia dikerahkan ke pangkalan Belarusia di perbatasannya.
Rudal Kinzhal adalah salah satu senjata yang paling ditakuti di gudang senjata Rusia. Mampu mencapai kecepatan hingga mach 10 atau 10 kali kecepatan suara dan jauh lebih sulit untuk dicegah daripada rudal balistik konvensional. Rudal juga dapat membawa muatan bahan peledak 500kg, atau hulu ledak nuklir taktis.
Namun, beberapa analis Barat meragukan kemampuan senjata tersebut, dengan alasan bahwa Kinzhal didasarkan pada rudal Iskander, yang dirancang pada 1980-an. Dr Sidharth Kaushal, seorang peneliti di Royal United Services Institute, mengatakan Kinzhal tidak lebih dari ancaman daripada rudal balistik Iskander yang menjadi basisnya.
"Untuk Ukraina, ini sangat sedikit berubah," pungkasnya. (Mustafidhotul Ummah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News