Sebelumnya, Jerman mengaku belum dapat memutuskan perihal rencana pengirimann tank Leopard 2 ke Ukraina.
"Kami tidak akan menghalangi (Polandia)," ucap Baerbock kepada saluran televisi LCI, usai menanggapi rencana Polandia yang belum secara resmi meminta izin kepada Jerman untuk mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina.
Baerbock mengatakan bahwa para pejabat Jerman menyadari betapa pentingnya tank-tank tempur itu untuk Ukraina. Namun sayangnya, rencana pengiriman tersebut masih berada dalam tahap pembahasan.
Mengutip dari laman CBS News, Senin, 23 Januari 2023, Jerman merupakan salah satu penyumbang utama persenjataan ke Ukraina. Saat ini, Jerman sedang meninjau stok Leopard 2, sebagai antisipasi jika pemerintah memutuskan untuk melanjutkan pengiriman ke Ukraina.
Sebelumnya, sejumlah pejabat Polandia mengindikasikan bahwa Finlandia dan Denmark juga siap mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina.
Baca juga: Presiden Polandia Berjanji Kirim Tank Leopard ke Ukraina
Sementara itu di Rusia, ketua majelis rendah parlemen Vyacheslav VolodinDeputi mengatakan bahwa pengiriman senjata berat dari negara-negara Barat ke Ukraina dapat memicu "malapetaka global."
"Pasokan senjata ofensif ke rezim Kyiv hanya akan menyebabkan bencana global," kata Volodin.
Merespons hal tersebut, mantan perdana menteri Inggris, Boris Johnson, malah menyerukan agar negara-negara dunia lebih banyak memasok senjata ke Ukraina.
"Ini adalah saat untuk melipatgandakan dan memberi Ukraina semua alat yang mereka butuhkan. Semakin cepat Putin gagal, semakin baik untuk Ukraina dan seluruh dunia," kata Johnson, merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin. (Jessica Gracia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
