Moise ditembak pada 7 Juli lalu di kediaman pribadi mereka yang juga menyebabkan istrinya juga terluka. Sedikitnya 26 orang telah ditahan, tetapi masih belum jelas siapa yang sebenarnya berada di balik serangan itu.
Tamu negara dan pejabat Haiti duduk dengan wajah muram mengenang Moise di halaman Nation Pantheon Museum di ibu kota Haiti, Port-au-Prince. Sebuah potret presiden yang berukuran besar tergantung di belakang Perdana Menteri Sementara Claude Joseph ketika ia berbicara kepada rakyat.
“Pembunuhan Presiden Jovenel Moise dengan cara pengecut dan kejam merupakan drama nasional yang nyata. Kita berkewajiban menilainya seperti itu,” ujar Joseph, seperti dikutip AFP, Kamis 22 Juli 2021.
Joseph menuduh para oligarki dan penjahat telah membunuh karakter presiden, sebelum kemudian membunuh presiden itu sendiri.
Ia meminta semua orang untuk menggunakan momentum ini sebagai cara untuk menemukan tujuan bersama, serta solusi yang layak dan tahan lama. Pihak berwenang sendiri sudah menangkap sedikitnya tiga polisi yang terlibat dalam pembunuhan itu.
Berbicara dalam sebuah seremoni di Port-au-Prince, PM Henry menyerukan persatuan nasional kepada seluruh elemen masyarakat.
"Salah satu prioritas saya adalah meyakinkan kembali masyarakat bahwa kami akan melakukan yang terbaik dalam memulihkan stabilitas dan keamanan," tutur Henry.
Sementara Claude Joseph mengingatkan PM Henry mengenai tantangan berat ke depan. Ia menilai tugas PM Henry sangatla berat, karena situasi semacam ini belum pernah terjadi sebelumnya di Haiti.
"Anda mewarisi situasi tak biasa di bidang politik, keamanan, dan ekonomi," ucap Joseph, yang kembali memegang jabatan menteri luar negeri.
Pelantikan PM Henry dilakukan berbarengan dengan acara memorial untuk Moise, Istri Moise, Marine, yang terluka dalam serangan tersebut. Ia kembali ke Haiti pekan kemarin usai menerima perawatan medis di Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News