Dilansir dari AFP, Selasa, 9 November 2021, harga tarif saat ini mencapai lebih dari Rp6,4 miliar per kursi. Angkanya jauh diatas Rp3 miliar, yang dibayarkan oleh sekitar enam ratus pelanggan dari 2005 hingga 2014.
Kini, seorang juru bicara perusahaan pun mengatakan, pihaknya telah menjual sebanyak tujuh ratus tiket secara keseluruhan.
“Kami memasuki periode peningkatan armada kami dengan peta jalan yang jelas untuk meningkatkan daya tahan, keandalan, dan prediktabilitas kendaraan kami dalam persiapan untuk layanan komersial tahun depan,” kata CEO Virgin Galactic, Michael Colglazier dalam sebuah pernyataan.
Colglazier menjelaskan, permintaan untuk perjalanan ruang angkasa semakin kuat, dan perusahaan yang berpusat di California dan beroperasi di New Mexico, AS ini telah menjual kursi lebih cepat dari yang direncanakan.
Sejak didirikan pada 2004, Virgin Galactic disebut berusaha untuk menguangkan keberhasilan misi uji profil tinggi pada Juli, yang melihat Branson dikalahkan oleh pemilik Blue Origin hanya hitungan hari, Jeff Bezos dalam perlombaan ruang angkasa miliarder.
Namun, sejak itu, perusahaan yang terbang keluar dari Spaceport America di gurun New Mexico tersebut diketahui menghadapi kemunduran.
September lalu, mereka secara singkat dilarang terbang oleh Administrasi Penerbangan Federal (FAA), yang menemukan penerbangan Juli menyimpang dari wilayah udara yang ditetapkan. Selain itu, Galactic tidak mengomunikasikan “kecelakaan” seperti yang dipersyaratkan.
Pada Oktober, Galactic mengatakan, telah menunda beberapa bulan misi dengan anggota Angkatan Udara Italia, setelah pengujian laboratorium mengungkapkan bahan tertentu yang digunakan dalam kendaraannya mungkin telah jatuh di bawah margin kekuatan yang dibutuhkan, dimana memerlukan analisis lebih lanjut.
Perusahaan yang memiliki 823 pekerja tersebut juga diketahui tengah dalam proses meningkatkan kendaraannya.
Berbeda dengan Blue Origin dan SpaceX, pesaing utamanya di sektor pariwisata luar angkasa yang baru lahir, Galactic mengerahkan pesawat pengangkut besar yang lepas landas secara horizontal, dan mencapai ketinggian tinggi. Selain itu, menjatuhkan pesawat luar angkasa bertenaga roket, yang kemudian diterbangkan ke luar angkasa.
Sebagai perusahaan publik, Galactic juga dituntut untuk lebih transparan mengenai keuangannya. Harga tiket roket New Shepard suborbital Blue Origin, yang mampu melompat sekitar 10 menit ke luar angkasa dan kembali, tidak diketahui. Namun, terdapat kemungkinan akan jauh lebih tinggi.
Lelang online untuk kursi pertama terjual seharga Rp398 miliar, tetapi pemenangnya disebut menunda penerbangan mereka. Kursi di pesawat SpaceX's Crew Dragon, yang dikontrak oleh Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) guna mengangkut astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), kemungkinan akan menghabiskan puluhan juta dolar.
Tak hanya dikontrak oleh NASA, pesawat tersebut diluncurkan di atas roket Falcon sembilan besar. Pada September, perusahaan Elon Musk ini pun diketahui membawa empat turis pribadi dalam misi orbit tiga hari yang disponsori oleh miliarder pembayaran online, Jared Isaacman. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News