New York: Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Gilad Erdan telah meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk mencabut kecamannya terhadap pasukan Israel yang disebut menggunakan kekuatan berlebihan dan melukai warga sipil dalam operasi di kamp pengungsian Jenin di Tepi Barat pekan ini.
Dikutip dari Al Jazeera, Sabtu, 8 Juli 2023. Wakil juru bicara PBB Farhan Haq menanggapi permintaan Erdan pada Jumat kemarin, dengan mengatakan bahwa Guterres telah menyampaikan pandangannya tentang operasi Israel di kamp pengungsi Jenin "dan ia berkomitmen mempertahankan pandangan tersebut."
Guterres, yang marah oleh serangan udara Israel terhadap Jenin dan bahaya yang ditimbulkan terhadap penduduk sipil, mengeluarkan pernyataan pada Kamis lalu di mana dirinya mengatakan bahwa operasi tersebut telah menyebabkan lebih dari 100 warga sipil terluka, berdampak pada ribuan penduduk, merusak sekolah dan rumah sakit, serta mengganggu pasokan air dan listrik.
"Serangan udara dan operasi darat Israel di kamp pengungsi yang padat (di Jenin) adalah kekerasan terburuk di Tepi Barat dalam beberapa tahun, dengan dampak yang signifikan terhadap warga sipil," kata Guterres kala itu.
Sekjen PBB juga mengkritik Israel karena mencegah yang terluka dalam menerima perawatan medis. Pekerja kemanusiaan juga kesulitan menjangkau Jenin di saat operasi militer Israel masih berlangsung.
Total 12 warga Palestina tewas dan sekitar 100 lainnya terluka dalam serangan Israel pekan ini. Seorang tentara Israel juga tewas di periode yang sama.
Baca juga: Seorang Tentara Israel Tewas Ditembak di Tepi Barat, Hamas Pelakunya
Erdan menyebut kritik sekjen PBB terhadap serangan militer Israel di Jeni "memalukan, dibuat-buat dan sama sekali terlepas dari kenyataan."
Dewan Keamanan PBB telah membahas operasi Jenin Israel secara tertutup pada Jumat kemarin atas permintaan Uni Emirat Arab (UEA). Dewan juga telah menerima pengarahan dari Asisten Sekretaris Jenderal PBB Khaled Khiari.
Erdan mengirim surat kepada 15 anggota dewan dan Guterres sebelum pertemuan dewan, di mana ia mengatakan "komunitas internasional dan Dewan Keamanan harus tanpa syarat mengutuk serangan teror Palestina terbaru dan meminta pertanggungjawaban kepemimpinan Palestina."
Pasukan Israel di Jenin "hanya berfokus" kepada mereka yang melakukan "aksi teror terhadap warga sipil Israel yang tidak bersalah," klaim Erdan.
Dalam sebuah pernyataan pada Rabu lalu, tiga pakar hak asasi manusia independen mengatakan serangan udara Israel dan aksi darat di Jenin "merupakan pelanggaran berat terhadap hukum dan standar internasional tentang penggunaan kekuatan dan dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang."
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id