Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu mengkritik rencana yang diumumkan oleh militer untuk mengadakan jeda harian dalam pertempuran di sepanjang salah satu jalan utama menuju daerah kantong Palestina.
Lazzarini mengatakan bahwa pertempuran tidak pernah berhenti.
“Ada informasi bahwa keputusan seperti itu telah diambil, namun tingkat politik mengatakan tidak ada keputusan yang diambil,” kata Lazzarini.
“Jadi untuk saat ini, saya dapat memberitahu Anda bahwa permusuhan terus berlanjut di Rafah dan di selatan Gaza. Dan secara operasional, belum ada yang berubah,” imbuhnya.
Militer Israel mengatakan, pasukannya terus melanjutkan operasi berbasis intelijen yang terfokus di wilayah Rafah, termasuk pertempuran jarak dekat dengan militan dan penyitaan serta penghancuran senjata.
Militer telah mengumumkan pada akhir pekan bahwa jeda harian mulai pukul 08.00 hingga 19.00 waktu setempat, di area mulai dari Penyeberangan Kerem Shalom, di Israel selatan, hingga Jalan Salah al-Din dan kemudian ke utara. Kemudian diklarifikasi bahwa operasi normal akan berlanjut di Rafah, fokus utama operasinya di Gaza selatan.
Sementara itu, warga mengatakan pasukan Israel maju lebih jauh ke wilayah tengah dan barat Rafah di bawah tembakan keras dari darat dan udara pada Senin.
Kelompok-kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Hamas bertempur dari jarak dekat di dalam kamp Al-Shaboura di jantung Rafah, menurut para militan dan warga, yang melaporkan mendengar suara ledakan dan tembakan tanpa henti.
Lazzarini kemudian mengatakan kepada Reuters bahwa UNRWA menerima pemberitahuan dari militer Israel bahwa akan ada jeda, namun hal itu hanya dilakukan dalam bahasa Inggris, bukan dalam bahasa lain dan segera diikuti oleh pemerintah yang menentang instruksi tersebut.
“Untuk saat ini, saya tidak melihat apa pun yang memenuhi definisi jeda,” pungkasnya.
Baca juga: Israel Umumkan Jeda Taktis di Rafah Agar Bantuan Masuk
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News