Vaksin covid-19 keluaran Moderna yang siap untuk disuntik ke warga. Foto: AFP
Vaksin covid-19 keluaran Moderna yang siap untuk disuntik ke warga. Foto: AFP

Ratusan Vaksin Covid-19 Moderna Dirusak Apoteker di AS

Fajar Nugraha • 01 Januari 2021 08:34
Milwaukee: Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) menangkap seorang apoteker di Kota Milwaukee pada Kamis 31 Desember 2020. Apoteker itu diduga sengaja merusak ratusan dosis vaksin virus korona (covid-19) dengan mengeluarkannya dari lemari es selama dua malam.
 
Penangkapan tersebut menandai kemunduran lain setelah pemerintah AS dianggap lamban dalam melakukan distribusi vaksin. Para petinggi di Wisconsin dan negara bagian lain telah memohon kepada pemerintahan Presiden Donald Trump untuk dosis lebih banyak karena petugas kesehatan dan warga lanjut usia antre untuk vaksin covid-19 demi menyelamatkan nyawa.
 
Polisi di Grafton, sekitar 32 kilometer sebelah utara Milwaukee mengatakan, apoteker Advocate Aurora Health ditangkap karena dicurigai melakukan tindakan berbahaya yang sembrono. Dia juga diduga memalsukan obat resep dan merusak properti secara kriminal, semuanya merupakan tindak pidana. Apoteker tersebut telah dipecat dan polisi mengatakan bahwa dia berada di penjara. Polisi tidak mengidentifikasi apoteker tersebut, mengatakan dia belum didakwa secara resmi.

“Motifnya masih belum jelas. Detektif percaya dia tahu dosis yang rusak tidak akan berguna dan orang yang menerimanya akan secara keliru mengira mereka telah divaksinasi padahal tidak,” ujar pihak Kepolisian Milwaukee, seperti dikutip ABC News, Jumat 1 Januari 2021.
 
Kepala Kelompok Medis Advocate Aurora Health Care Jeff Bahr mengatakan, kepada wartawan selama telekonferensi Kamis sore bahwa apoteker dengan sengaja mengeluarkan 57 botol berisi ratusan dosis vaksin Moderna dari lemari es di pusat medis Grafton pada 24 Desember hingga 25 Desember. Kemudian vaksin-vaksin itu dikembalikan lagi, kemudian mengulangi ulahnya pada malam 25 Desember hingga Sabtu.
 
“Botol itu berisi dosis yang cukup untuk menginokulasi 570 orang,” ucap Bahr.
 
Seorang teknisi apotek menemukan botol-botol itu di luar lemari es pada Sabtu pagi. Bahr mengatakan, apoteker awalnya mengatakan bahwa dia telah mengeluarkan botol untuk mengakses barang-barang lain di lemari es dan secara tidak sengaja lupa mengembalikannya.
 
Vaksin covid-19 Moderna dapat bertahan selama 12 jam di luar lemari es, jadi para pekerja menggunakan vaksin untuk menginokulasi 57 orang sebelum membuang sisanya. Polisi mengatakan dosis yang dibuang bernilai antara USD8.000 dan USD11.000 atau sekitar Rp112 juta hingga Rp154,8 juta itu.
 
“Pejabat sistem kesehatan semakin curiga terhadap apoteker tersebut saat mereka meninjau insiden. Setelah beberapa interogasi, apoteker tersebut mengakui Rabu bahwa dia sengaja mencabut vaksin selama dua malam,” kata Bahr.
 
“Itu berarti bahwa dosis yang diterima orang pada hari Sabtu semuanya tidak berguna. Moderna telah memberi tahu Aurora bahwa tidak ada masalah keamanan, tetapi sistem rumah sakit memantau dengan cermat orang-orang yang menerima dosis rusak,” tutur Bahr.
 
Bahr menolak berkomentar tentang motif apoteker tersebut. Dia mengatakan protokol keamanan sistem rumah sakit bagus.
 
"Ini adalah situasi yang melibatkan aktor yang buruk, sebagai lawan dari proses yang buruk,” pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan