Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer mengatakan, seorang simpatisan kelompok militan Islamic State (ISIS) berada di balik penembakan tersebut.
"Kami sedih saat mendengar kabar adanya korban tewas dan luka dalam serangan teroris di Wina," ujar Kementerian Luar Negeri Turki, dilansir dari Yeni Safak pada Selasa, 3 November 2020.
"Sebagai negara yang memerangi segala jenis terorisme selama berdekade-dekade, Turki berdiri dan mendukung penuh masyarakat Austria," sambungnya.
Juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin juga mengecam serangan tersebut serta mengungkapkan solidaritas kepada Austria.
"Kami mengecam keras serangan teroris di Wina. Kami mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban tewas dalam serangan pengecut ini, dan juga mendoakan semoga semua korban luka segera sembuh," tulisnya di Twitter.
Direktur Komunikasi Turki Fahrettin Altun juga menyampaikan kecaman serupa. "Turki mendukung Austria dan menentang terorisme. Kami memahami rasa sakit Anda," ungkap Altun.
Usai seorang pelaku berhasil ditembak mati, polisi menggelar perburuan beberapa penyerang lainnya di berbagai penjuru kota Wina. Seluruh transportasi umum di Wina dihentikan sementara demi membatasi ruang gerak para pelaku.
Banyak warga Wina yang mengungsi ke hotel atau berdiam di rumah masing-masing di tengah perburuan pelaku. Penembakan terjadi saat banyak warga Wina sedang menikmati malam terakhir sebelum pemberlakuan penguncian (lockdown) terkait pandemi virus korona (covid-19).
Kanselir Austria Sebastian Kurz mengumumkan bahwa beberapa unit militer dikerahkan ke Wina untuk membantu operasi anti-terorisme.
Baca: Kanselir Austria Sebut Penembakan di Wina Serangan Teror
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
