Polisi menembakkan gas air mata dalam meredam aksi unjuk rasa di Port-au-Prince, Haiti, 14 Agustus 2023. (Richard PIERRIN / AFP)
Polisi menembakkan gas air mata dalam meredam aksi unjuk rasa di Port-au-Prince, Haiti, 14 Agustus 2023. (Richard PIERRIN / AFP)

7 WNI Bertahan di Haiti, Dubes RI: Sebaiknya Pergi Dulu hingga Situasi Aman

Willy Haryono • 05 Maret 2024 09:55
Havana: Aksi kekerasan di Haiti terus memburuk usai terjadinya penyerbuan penjara oleh geng bersenjata pada akhir pekan kemarin. Serangan tersebut membuat ratusan narapidana melarikan diri.
 
Mengutip dari laman VOA, Selasa, 5 Maret 2024, Duta Besar Indonesia untuk Kuba yang merangkap Persemakmuran Bahama, Republik Dominika, Republik Haiti dan Jamaika, Nana Yuliana, meminta tujuh warga negara Indonesia (WNI) yang masih ada di ibu kota Port-au-Prince untuk segera meninggalkan Haiti.
 
"Kami sudah meminta tujuh WNI yang bekerja sebagai spa therapist di Port-au-Prince agar keluar dari Haiti dan bekerja di tempat yang lebih aman," ucap Dubes Nana.

"Meski mereka belum mau meninggalkan Haiti dengan alasan lokasi mereka bekerja jauh dari tempat kerusuhan, tetapi saya tetap mendorong mereka untuk keluar dulu, pindah ke negara lain, hingga situasi aman," sambungnya.
 
Ketujuh WNI, yang semuanya adalah perempuan, bekerja di dua lokasi spa yang letaknya sekitar 40 menit dari lokasi aksi kekerasan di Port-au-Prince. Selain karena faktor lokasi, hal lain yang membuat mereka bertahan adalah faktor gaji dan penghasilan.

Rencana Evakuasi

"Mereka bilang gaji dan kesejahteraan di sana masih menjanjikan, jadi mereka memutuskan tetap bekerja," tutur Dubes Nana.
 
"Saya sedih juga karena alasan mereka (bertahan) karena uang, seolah-olah negara kita tidak bisa memberi pekerjaan layak sehingga mereka jauh-jauh menjadi spa therapist di sana dengan mempertaruhkan kondisi keamanan. Demi keluarga, mereka tetap ingin bekerja agar mendapat penghasilan besar yang dapat membantu keluarga di Indonesia," lanjutnya.
 
Dubes Nana menambahkan bahwa setelah setiap hari menelepon ketujuh WNI di Port-au-Prince, salah satu di antaranya akan pergi dan bekerja di Barbados. Sementara enam lainnya mengaku masih betah dan akan terus bekerja di Haiti.
 
Pihak KBRI Havana telah menyiapkan beberapa alternatif evakuasi WNI jika situasi semakin berbahaya, antara lain lewat jalan darat dari Port-au-Prince ke Republik Dominika, yang berbatasan langsung dengan Kuba.
 
Evakuasi darat menjadi satu-satunya alternatif saat ini setelah sepekan terakhir ini tidak adanya pesawat yang masuk ke Haiti.
 
Baca juga:  Kekerasan Melonjak di Haiti, Negara-Negara Tetangga Tingkatkan Kewaspadaan
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan