Utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penjatuhan hak veto AS membahayakan "jutaan nyawa warga Palestina."
Ezzat El-Reshiq, anggota biro politik kelompok pejuang Hamas, menyebut veto AS sebagai tindakan yang "tidak manusiawi."
Beberapa jam sebelum pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB, Sekretaris Jenderal Antonio Guterres menyatakan bahwa tidak ada tempat aman di Gaza bagi warga sipil. Ia juga menyebut situasi di Gaza saat ini merupakan sebuah "mimpi buruk kemanusiaan yang semakin besar."
Mengutip dari laman Shafaq, Sabtu, 9 Desember 2023, penggunaan hak veto membuat AS terisolasi secara diplomatis di DK PBB yang beranggotakan 15 negara. Sebanyak 13 anggota memberikan suara mendukung rancangan resolusi yang diajukan Uni Emirat Arab itu, sementara Inggris memilih abstain.
Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood mengatakan kepada DK PBB: "Kami tidak mendukung seruan resolusi ini untuk gencatan senjata tak berkelanjutan, yang hanya akan menjadi benih bagi perang berikutnya."
AS dan Israel menentang gencatan senjata di Gaza, dengan mengatakan bahwa hal itu hanya akan menguntungkan Hamas. Pemerintah Israel di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas sebagai tanggapan atas serangan kilat kelompok pejuang itu pada 7 Oktober.
Warga dan militer Israel melaporkan peningkatan pertempuran di wilayah utara Gaza, tempat Israel sebelumnya mengatakan bahwa sebagian besar pasukannya telah menyelesaikan misi mereka bulan lalu. Pertempuran juga berlangsung di wilayah selatan Gaza tempat Israel melancarkan serangan baru pekan ini.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan 350 orang tewas pada hari Kamis kemarin, dan pada hari Jumat mengatakan jumlah totalnya meningkat menjadi 17.487.
Baca juga: Menlu RI Sesalkan DK PBB Gagal Adopsi Gencatan Senjata di Gaza Gegara Veto AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News