Kesepuluh provinsi yang disebutkan Erdogan adalah Kahramanmaras, Adana, Adiyaman, Osmaniye, Hatay, Kilis, Malatya, Sanliurfa, Diyarbakir, dan Gaziantep. Kesepuluhnya kini sudah menjadi "zona bencana."
"Kami menghadapi salah satu bencana terbesar tidak hanya dalam sejarah republik kami, tetapi juga dalam geografi kami dan dunia," kata Erdogan dalam penampilan pertamanya di televisi dari pusat koordinasi bencana di Ankara.
Tim penyelamat di Turki dan juga Suriah, negara yang tengah dilanda perang, bekerja keras sepanjang malam sejak Senin lalu dalam mencari korban selamat. Upaya ini terhambat kondisi sulit di lapangan, termasuk suhu dingin ekstrem.
Tim khusus dari badan darurat bencana Turki, AFAD, dan banyak negara lain termasuk Italia, Amerika Serikat (AS), Jerman, dan Tiongkok sedang dalam perjalanan untuk memberikan bantuan.
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 pertama kali melanda distrik Pazarcik di Provinsi Kahramanmaras pada Senin pagi pukul 04:17 waktu setempat. Kurang dari 12 jam kemudian, gempa berkekuatan magnitudo 7,5 melanda wilayah yang sama.
Sementara itu, gempa susulan terus melanda Turki selatan dan Suriah barat laut.
Guncangan susulan dengan kekuatan bervariasi antara 4,1 dan 5,5 melanda Turki dan Suriah sepanjang Selasa, menurut data dari Badan Survei Geologi AS atau USGS. Itu termasuk gempa susulan berkekuatan 5,5 yang terdeteksi di kota selatan Golbasi.
Sementara itu, angka korban tewas akibat gempa di Turki dan Suriah diperkirakan terus bertambah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengestimasi jumlahnya akan bertambah hingga delapan kali lipat, atau sekitar 20.000.
Baca juga: Update Gempa Turki-Suriah: Korban Tewas 7.800, Lebih dari 8.000 Diselamatkan
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News