Masih banyak warga Amerika Serikat  (AS) yang menolak vaksinisasi covid-19. Foto: AFP
Masih banyak warga Amerika Serikat (AS) yang menolak vaksinisasi covid-19. Foto: AFP

Rumah Sakit di AS Tolak Transplantasi Jantung untuk Pasien Tak Tervaksinasi

Fajar Nugraha • 27 Januari 2022 15:27
Boston: Sebuah rumah sakit di Boston, Amerika Serikat (AS) menolak untuk melakukan transplantasi jantung pada pasien yang belum divaksinasi covid-19. Kini pasien itu berada dalam kondisi sangat membutuhkan donor.
 
Seorang juru bicara Rumah Sakit Brigham and Women's mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan kepada AFP bahwa vaksinasi terhadap virus korona ‘diperlukan’ untuk penerima transplantasi organ di sana.
 
Ayah pasien, David Ferguson, muncul di saluran berita CNN dan ABC untuk berbagi cerita keluarganya. Dia mengatakan putranya yang berusia 31 tahun telah berada di "ujung kematian" dan "didorong ke batas" menunggu transplantasi jantung.

Pasien, yang telah mengantre untuk transplantasi di rumah sakit Boston, telah menolak untuk menerima vaksin covid-19.
 
"Ini agak bertentangan dengan prinsip dasarnya, dia tidak mempercayainya," kata Ferguson kepada ABC.
 
"Ini adalah kebijakan yang mereka terapkan dan karena dia tidak akan mendapatkan suntikan, mereka mengeluarkannya dari daftar transplantasi jantung," imbuh ayah pasien itu.
 
Sementara Rumah Sakit Brigham and Women’s menyebutkan, “memerlukan beberapa vaksin yang direkomendasikan CDC, termasuk vaksin covid-19.”
 
“Rumah sakit juga membutuhkan perilaku gaya hidup calon transplantasi untuk menciptakan peluang terbaik untuk operasi yang sukses dan untuk mengoptimalkan kelangsungan hidup pasien setelah transplantasi, mengingat sistem kekebalan mereka ditekan secara drastis," bunyi pernyataan rumah sakit, seperti dikutip AFP, Kamis 27 Januari 2022.
 
Arthur Caplan, seorang ahli etika medis di New York University mengatakan, kepada CBS: "Pasca transplantasi apa pun, sistem kekebalan Anda terputus. covid-19 bisa membunuh Anda."
 
"Organ-organnya langka dan mereka tidak akan mendistribusikannya kepada seseorang yang memiliki peluang hidup yang buruk ketika orang lain yang divaksinasi memiliki peluang lebih baik untuk bertahan hidup pasca operasi," kata Caplan.
 
Pihak rumah sakit menambahkan, itulah sebabnya pasien tidak aktif dalam daftar tunggu tanpa vaksin. Meskipun hingga saat ini, pasien masih tetap menjalani perawatan.
 
Sang ayah mengatakan dia menghormati pilihan putranya dan berencana untuk memindahkannya ke rumah sakit lain. "Tapi kita kehabisan waktu," kata Ferguson tentang kondisi putranya.
 
Amerika Serikat, di mana hanya 62 persen dari total populasi yang divaksinasi sepenuhnya -,sebagian karena perpecahan politik yang mendalam atas suntikan -, mencatat hampir 60 juta infeksi covid-19 dan 872.000 kematian.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan