Zelensky juga membandingkan tindakan Rusia di Bucha dan kota-kota Ukraina lainnya dengan kekerasan yang dilakukan oleh ‘teroris’ seperti kelompok Islamic State (ISIS). Untuk itu dia pun meminta Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Rusia dari keanggotaan "sehingga tidak dapat menghalangi keputusan tentang agresinya sendiri, perangnya sendiri".
Rusia, sebagai salah satu dari lima anggota tetap Dewan, memiliki hak veto, yang telah berulang kali digunakan untuk memblokir resolusi dan negosiasi di panggung global.
Itu berarti ia tidak dapat dikeluarkan dari badan tersebut, karena hanya akan memveto setiap pemungutan suara atau rekomendasi dari Dewan Keamanan PBB untuk melakukannya.
"Jika tidak ada alternatif maka opsi selanjutnya adalah membubarkan diri Anda sama sekali," lanjut Zelensky, seperti dikutip AFP, Rabu 6 April 2022.
"Bapak dan Ibu, apakah Anda siap untuk menutup PBB? Jika jawaban Anda tidak, maka Anda harus segera bertindak,” ungkapnya.
Berjenggot dan mengenakan kaus hijau militer yang sekarang menjadi ciri khasnya, Zelenskyy, berbicara dari jarak jauh dari Kiev serta memberikan gambaran mengerikan tentang kekejaman yang katanya dilakukan oleh pasukan Rusia terhadap warga sipil di Bucha, sebuah kota di luar ibu kota Ukraina.
Bucha telah diduduki oleh pasukan Rusia, tetapi ketika mereka mundur baru-baru ini, pihak berwenang Ukraina dan jurnalis internasional independen termasuk AFP menemukan mayat orang-orang dengan pakaian sipil, beberapa dengan tangan terikat di belakang.
Zelenskyy menayangkan tayangan video mengerikan berdurasi 90 detik dari apa yang dia katakan sebagai gambar dari kota-kota termasuk Bucha dan pelabuhan selatan Mariupol.
Rekaman itu menunjukkan warga tewas yang sebagian tidak tertutupi -,termasuk anak-anak,- di kuburan dangkal, beberapa mayat di halaman dan orang mati dengan tangan terikat di belakang mereka merosot ke dinding.
"Sekarang dunia dapat melihat apa yang dilakukan militer Rusia di Bucha," kata Zelenskyy.
"Mereka dibunuh di apartemen mereka, rumah mereka, meledakkan granat, warga sipil dihancurkan oleh tank sambil duduk di mobil mereka di tengah jalan, hanya untuk kesenangan mereka. Mereka memotong anggota badan dan menggorok leher warga,” katanya.
"Perempuan diperkosa dan dibunuh di depan anak-anak mereka, lidah mereka dicabut hanya karena para penyerang tidak mendengar apa yang ingin mereka dengar dari mereka,” imbuh Zelensky.
"Ini tidak berbeda dengan teroris lain seperti ISIS dan di sini dilakukan oleh anggota Dewan Keamanan PBB," pungkas Zelensky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News