Jajaran komite kongres sedang menyelidiki apakah Trump benar-benar menggunakan metode anti-demokrasi dalam menghindari kekalahannya dalam pemilihan umum 2020. Dalam serangan ke Gedung Capitol oleh massa pendukung Trump, Meadows turut memainkan peran.
"Para koleganya terdahulu mendukung tuntutan kriminal kepadanya (Meadows), karena ia tidak mau menjawab pertanyaan seputar apa yang ia ketahui seputar serangan brutal kala itu," kata Ketua Komite Kongres AS, Bennie Thompson.
"Ia tidak memberi kami banyak pilihan. Meadows menempatkan dirinya sendiri ke dalam situasi saat ini. Ia harus menerima konsekuensinya," sambung dia, dilansir dari France 24, Selasa, 14 Desember 2021.
Sejak terjadinya kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari, Meadows berulang kali membicarakan hal tersebut di saluran televisi Fox News. Namun ia tidak bersedia untuk berbicara di hadapan komite.
Sebagian besar pertanyaan yang ingin diajukan komite kepada Meadows adalah terkait 6.600 halaman dari email pribadi dan 2.000 pesan tertulis yang ia serahkan sebelum dirinya menolak bekerja sama lagi.
Pekan kemarin, pengadilan banding menolak upaya Trump untuk menghentikan komite dalam mendapatkan dokumen dan testimoni dari para mantan ajudan Gedung Putih. Pengadilan banding menolaknya, karena seorang Trump tidak menyodorkan alasan kuat mengapa hal seperti itu harus dilakukan.
Baca: Trump Ajukan Gugatan Pada Komite Kongres AS Penyelidik Serangan Capitol
Meadows adalah ajudan paling senior Trump saat serangan di Gedung Capitol terjadi. Ia dikabarkan ada di samping Trump di Gedung Putih saat para perusuh memasuki Gedung Capitol. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News