Pelaku penembakan di Kentucky, AS merupakan karyawan bank. (AFP)
Pelaku penembakan di Kentucky, AS merupakan karyawan bank. (AFP)

Pelaku Penembakan di Bank Kentucky Ternyata Pegawainya

Marcheilla Ariesta • 11 April 2023 07:30
Louisville: Seorang pegawai bank yang bersenjatakan senapan menembak mati empat rekannya dan melukai sembilan orang lainnya di tempat kerjanya. Ia menyiarkan langsung serangan itu di pusat kota Louisville, Kentucky, Amerika Serikat (AS).
 
"Penyerang ditembak mati di tempat kejadian," kata Departemen Kepolisian Metro Louisville, dikutip dari AFP, Selasa, 11 April 2023.
 
Namun, ia tidak jelas apakah dari tembakan polisi atau luka yang ditimbulkan sendiri.

Departemen mengidentifikasi penembak sebagai Connor Sturgeon (23) yang bergabung dengan cabang pusat kota Old National Bank sebagai karyawan tetap tahun lalu.
 
Dalam serangkaian penembakan massal terbaru di AS, polisi mengatakan, mereka menanggapi dalam beberapa menit laporan penyerang sekitar pukul 8:30 pagi di kantor bank dekat stadion bisbol Slugger Field.
 
"Petugas menembak pria bersenjata itu, yang bersenjatakan senapan," kata Kepala Polisi Jacquelyn Gwinn-Villaroel kepada wartawan. 
 
"Penyerang menyiarkan video langsung dari serangannya melalui internet," sambung dia.
 
Polisi mengidentifikasi korban tewas sebagai Joshua Barrick (40)  Thomas Elliot (63)  Petani Juliana (45)  dan James Tutt (64).
 
Gubernur Kentucky Andy Beshear mengatakan, dia mengenal beberapa korban, termasuk Elliot, wakil presiden senior di bank tersebut.
 
“Dia mengajari saya bagaimana membantu membangun karir hukum saya, dia membantu saya menjadi gubernur, dia memberi saya nasihat untuk menjadi ayah yang baik,” kata Beshear.
 
"Salah satu orang yang paling sering saya ajak bicara di dunia," ungkapnya.
 
Sementara itu, sembilan orang yang terluka dalam serangan itu dirawat di rumah sakit Universitas Louisville. Seorang juru bicara rumah sakit menuturkan korban luka termasuk dua petugas polisi.
 
"Salah satu petugas, lulusan akademi kepolisian berusia 26 tahun, dipukul di kepala dan berada dalam kondisi kritis setelah operasi otak kemarin," kata polisi. 
 
Dua korban lainnya juga dalam kondisi kritis.
 
Tidak ada catatan kejahatan
 
Menurut halaman Facebook ibu penembak, Sturgeon dibesarkan di Indiana Selatan, yang berada tepat di utara Louisville. Anak tertua dari dua bersaudara itu bersekolah di Floyds Central High School di Floyds Knobs, Indiana, di mana dia berlari dan bermain bola basket untuk tim yang dilatih ayahnya, Todd. 
 
Dia mendaftar sebagai mahasiswa bisnis di University of Alabama pada 2016.
 
Baca juga: Masih Marak! Penembakan di Kentucky Tewaskan 5 Orang
 
Penembak bekerja di bank sebagai magang selama tiga musim panas dari 2018 hingga 2020 sebelum menjadi karyawan penuh waktu pada 2022 sebagai bankir portofolio, menurut halaman profil LinkedIn. 
 
Dia tidak memiliki riwayat kejahatan sebelumnya dengan polisi Louisville.
 
"Ini adalah tindakan kekerasan jahat yang ditargetkan," kata Craig Greenberg, walikota kota berpenduduk 625.000, kepada wartawan pada briefing tersebut. 
 
Penembakan massal di Louisville adalah yang ke-146 tahun ini, menurut data dari Gun Violence Archive. Hal ini didefinisikan sebagai insiden di mana empat orang atau lebih ditembak atau dibunuh, tidak termasuk penyerang.
 
Dalam salah satu insiden paling terkenal baru-baru ini, tiga siswa berusia 9 tahun dan tiga anggota staf tewas di sebuah sekolah di Nashville, Tennessee, oleh seorang mantan siswa pada 27 Maret.
 
Dalam insiden terpisah yang tidak terkait beberapa jam setelah serangan itu, seorang pria tewas dan seorang wanita terluka dalam penembakan di luar kampus komunitas Louisville.
 
Polisi mengatakan, ada banyak tersangka dalam penembakan di Jefferson Community and Technical College, sekitar 3,2 kilometer dari bank, yang melarikan diri dari tempat kejadian dan tetap buron.
 
Menanggapi serangan bank Louisville, Presiden Joe Biden sekali lagi menegaskan keinginannya agar Kongres meloloskan undang-undang yang mewajibkan penyimpanan senjata api yang aman, pemeriksaan latar belakang untuk semua penjualan senjata, dan penghapusan kekebalan produsen senjata dari tanggung jawab.
 
"Berapa banyak lagi orang Amerika yang harus mati sebelum Partai Republik di Kongres bertindak untuk melindungi komunitas kita," pungkas Biden dalam sebuah pernyataan.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan