Otoritas Kuba bekerja sejak Selasa malam hingga Rabu dini hari untuk memulihkan layanan listrik ke 11 juta pelanggan, menurut pernyataan Cuba's Electric Union. Listrik awalnya padam untuk sekitar 1 juta orang di provinsi-provinsi barat Kuba, tetapi kemudian keseluruhan jaringan nasional ambruk.
Dikutip dari Miami Herald, Rabu, 28 September 2022, Badai Ian menghantam Kuba di saat negara itu sedang berjuang mengatasi krisis ekonomi. Dalam beberapa bulan terakhir, Kuba sering menghadapi pemadaman listrik.
Masuk Kategori 3, Badai Ian mendarat di ujung barat Kuba, menghancurkan provinsi Pinar del Río, tempat berdirinya banyak pertanian tembakau.
Puluhan ribu warga Kuba telah dievakuasi, dan sebagian lainnya sudah mengungsi sebelum kedatangan Badai Ian. Terjangan badai tersebut telah menyebabkan banjir, rumah rusak dan pohon tumbang. Pihak berwenang masih menilai skala kerusakan hingga Selasa malam, dan sejauh ini tidak ada korban jiwa.
Tiupan angin Badai Ian telah merusak salah satu pertanian tembakau terpenting Kuba di La Robaina. "Badai ini merupakan bencana yang nyata," kata Hirochi Robaina, pemilik pertanian yang menyandang namanya dan kakeknya dikenal secara internasional.
Robaina, juga pemilik produsen cerutu Finca Robaina, mengunggah foto di media sosial yang memperlihatkan atap kayu dan jerami yang hancur di tanah. Terlihat juga puing-puing dari rumah kaca serta gerobak yang terbalik.
Media pemerintah Kuba mengatakan bahwa Presiden Miguel Díaz-Canel telah mengunjungi wilayah terdampak Badai Ian.
"Berada di badai itu mengerikan bagi saya, tetapi kami di sini masih hidup,” kata warga Pinar del Rio Yusimí Palacios, yang meminta pihak berwenang memperbaiki rumahnya.
Otoritas Kuba telah mendirikan 55 tempat penampungan dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi tanaman, terutama tembakau.
Pusat Badai Nasional Amerika Serikat mengatakan, Kuba dilanda "badai yang signifikan," dengan kecepatan angin tertinggi mencapai 205 kilometer per jam.
Baca: Badai Ian Semakin Mendekat ke Florida, Jutaan Warga Dievakuasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News