Dalam serangan Ukraina yang bertubi-tubi selama beberapa bulan, negara itu hanya mampu bergerak sedikit maju dalam satu tahun terakhir. Oleh karena itu, banyak pihak yang mengkritik dan tidak sabar atas kinerja Ukraina termasuk sekutunya.
“Kita hidup di dunia yang terlalu cepat terbiasa dengan kesuksesan. Ketika invasi besar-besaran dimulai, banyak orang di seluruh dunia tidak percaya bahwa Ukraina akan bertahan,” ujar Zelensky, dilansir dari Malay Mail, Rabu, 1 November 2023.
“Kemuliaan bagi mereka yang tidak mundur, yang tidak kehabisan tenaga, yang percaya pada Ukraina seperti yang mereka lakukan pada 24 Februari, dan yang telah berjuang tanpa henti,” lanjut dia.
Sejak perang berkecamuk antara Rusia dan Ukraina pada 24 Februari 2024, belum ada tanda-tanda pertempuran itu akan berakhir. Militer Rusia telah mempersiapkan diri menghadapi serang di beragam sektor garis depan serta mengalami kerugian besar.
Presiden Ukraina menyatakan pasukannya telah berhasil mengurangi tekanan dari pasukan Rusia di Laut Hitam. Terlebih lagi, bantuan sekutu Ukraina yang mendukung kekalahan Rusia.
Laut Hitam berubah menjadi medan perang yang krusial. Serangan udara dan laut melalui drone telah merusak lokasi bengkel kapal dan angkatan laut di pelabuhan Sevastopol serta mengenai sejumlah fasilitas lainnya.
Moskow bergerak di Laut Hitam dengan mengoperasikan armadanya untuk menyerang jarak jauh ke Ukraina. Adapun bagi Presiden Vladimir Putin, perairan tersebut juga menjadi batu loncatan penting untuk memproyeksikan kekuatan ke Timur Tengah, Eropa, dan Barat.
“Ketika kita menjamin lebih banyak keamanan di Laut Hitam, Rusia akan kehilangan kemampuan untuk mendominasi wilayah ini dan memperluas pengaruh jahatnya ke negara lain,” ungkap Zelensky.
Belum diketahui skala kerusakan yang diakibatkan oleh serangan Ukraina terhadap armada Laut Hitam Rusia. Kementrian Pertahanan Rusia mengeklaim keberhasilan serangannya dengan sedikit bukti.
“Keberhasilan Ukraina dalam pertempuran di Laut Hitam akan tercatat dalam buku sejarah, meski tidak banyak dibicarakan saat ini,” tutur Zelensky sambil meyakinkan.
Perjuangan Masih Panjang
Dari pertemuan Zelensky dengan para komandan senior, mereka sedang mempertimbangkan bagian-bagian yang terkena dampak pertempuran paling sengit di timur dan timur laut, di antaranya Avdiiivka dan Kupiansk, lokasi Rusia melakukan operasi militer dalam beberapa pekan terakhir.Menurut Kepala Administrasi Militer di Avdiivka, Vitaliy Barabash, kota bagian timur yang hancur sudh bersiap menghadapi gelombang serangan baru sejak pertengahan Oktober.
“Musuh membawa pasukan dan peralatan. Anak-anak kita sedang bersiap menghadapi gelombang baru,” tutur Barabash.
Rusia melalui kelompok separatis yang didukungnya sempat menguasai Avdiivka yang merupakan pabrik kokas pada tahun 2014. Setelah kejadian itu, Ukraina mulai membangun benteng.
Pasukan darat Ukraina mengungkapkan militer Rusia juga berfokus di Kupiansk, tapi berhasil direbut kembali oleh Ukraina tahun lalu.
Sementara itu, Rusia melaporkan pada hari Selasa, 31 Oktober 2023 bahwa pasukannya telah melakukan serangan di dekat kota Bakhmut, sebuah kota yang hancur akibat invasi Rusia pada bulan Mei. (Abdurrahman Addakhil)
Baca juga: Menhan Rusia Tuding Barat Berusaha Perluas Konflik Ukraina ke Asia Pasifik
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News