Panglima militer Ukraina Valerii Zaluzhnyi mengumumkan penembakan terhadap pesawat Rusia via pesan Telegram pada hari Senin. Ia turut mengunggah video peta pelacakan yang menunjukkan pesawat tersebut ditembak di Laut Azov, yang terletak di sebelah timur Semenanjung Krimea yang diduduki Rusia.
"Saya berterima kasih kepada angkatan udara atas operasi yang direncanakan dan dilaksanakan dengan sangat baik di wilayah Azov!" tulis Zaluzhnyi, seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Selasa, 16 Januari 2024.
Beberapa jam setelah pernyataan Zaluzhnyi, sebuah blog militer Rusia mengunggah gambar bagian ekor Il-22 yang dipenuhi pecahan peluru berada di landasan pacu, dan memuji awaknya sebagai "pahlawan sejati."
Juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yuriy Ignat mengunggah ulang gambar tersebut, dan mengatakan bahwa pesawat itu tampaknya telah sampai di kota Anapa di Rusia, namun tidak dapat diperbaiki lagi karena telah terbakar. Ia menambahkan bahwa A-50 telah menjadi target prioritas Kyiv.
Pukulan bagi Rusia
A-50 adalah pesawat pengintai Rusia, setara dengan pesawat AWACS (Airborne Warning and Control System), yang digunakan NATO.Dilengkapi radar besar, pesawat ini biasanya memiliki 15 awak dan dapat memindai area seluas beberapa ratus kilometer untuk mencari pesawat, kapal, dan rudal musuh. Diperkirakan ada sembilan pesawat semacam itu di Angkatan Udara Rusia.
Natalia Humeniuk, juru bicara komando militer selatan Ukraina, mengatakan bahwa Rusia telah menggunakan pesawat tersebut secara ekstensif untuk mempersiapkan dan melakukan serangan rudal jarak jauh ke Ukraina.
"Kami memperkirakan serangan seperti itu (terhadap A-50) akan cukup menyakitkan dan, setidaknya, menunda serangan rudal yang kuat," ucapnya.
Sementara itu Il-22 adalah tipe pesawat yang mengawasi operasi militer dan mengirimkan sinyal radio ke pasukan di garis depan. Angkatan Udara Rusia dilaporkan memiliki 12 pesawat serupa.
Baca juga: Resolusi 2024 Ukraina: Beli 1 Juta Unit Drone
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
