Jerman memiliki angka infeksi baru sebanyak 11.287 kasus dalam sehari, yang menjadikan angka ini tertinggi dari awal pandemi. Namun, tingkat infeksi di Jerman lebih rendah daripada sebagian besar negara Eropa lainnya.
"Situasinya sangat serius secara keseluruhan," kata Kepala Institut Robert Koch (RKI) untuk penyakit menular, Lothar Wieler, dilansir dari AFP, Jumat, 23 Oktober 2020.
"Kami masih memiliki peluang untuk memperlambat penyebaran pandemi," imbuhnya.
Namun, kata Wieler, warga harus berpegang pada aturan. Ia menambahkan, Jerman juga harus bersiap untuk penyebaran virus yang tidak terkendali.
Pada Rabu lalu, Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn menjadi pejabat pemerintahan terbaru yang terinfeksi covid-19. Juru bicaranya mengatakan ia mengalami gejala pilek, namun tidak demam.
"Dia masih bugar untuk bekerja," kata juru bicara Spahn.
Berlin mengeluarkan peringatan perjalanan untuk Swiss, Irlandia, Polandia, sebagian besar Austria, dan beberapa kawasan Italia, termasuk daerah ski populer, South Tyrol.
Inggris juga dipandang sebagai wilayah berisiko tinggi.
Di bawah peringatan yang mulai berlaku Sabtu besok, pelancong yang kembali ke Jerman harus dikarantina selama 10 hari. Karantina dapat dicabut lebih awal, asalkan tes yang dilakukan setelah lima hari dinyatakan negatif.
Lonjakan kasus di Jerman juga mendorong pemerintah Denmark memperingatkan warganya agar tidak pergi dan pulang dari Negeri Bavaria, kecuali negara bagian perbatasan Schleswig Holstein.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News