Pfizer sebut vaksin covid-19 kemungkinan membutuhkan penguat dosis. Foto: AFP
Pfizer sebut vaksin covid-19 kemungkinan membutuhkan penguat dosis. Foto: AFP

CEO Pfizer Sebut Vaksin Covid-19 Perlu Penguat Dosis

Fajar Nugraha • 16 April 2021 16:05
Washington: CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan warga kemungkinan akan membutuhkan dosis penguat vaksin covid-19 dalam waktu 12 bulan setelah mendapatkan vaksinasi penuh. Bahkan Bourla mengatakan ada kemungkinan orang perlu mendapatkan vaksinasi virus korona setiap tahun.
 
“Skenario yang mungkin terjadi adalah kemungkinan akan ada kebutuhan untuk dosis ketiga, antara enam dan 12 bulan dan kemudian dari sana, akan ada vaksinasi ulang tahunan, tetapi semua itu perlu dikonfirmasi. Dan sekali lagi, varian akan memainkan peran kunci," katanya kepada Bertha Coombs dari CNBC selama acara dengan CVS Health.
 
“Sangat penting untuk menekan kumpulan orang yang rentan terhadap virus,” kata Bourla, seperti dikutip CNBC International, Jumat 16 April 2021.

Komentar itu muncul setelah CEO Johnson & Johnson Alex Gorsky mengatakan kepada CNBC pada Februari bahwa orang mungkin perlu divaksinasi covid-19 setiap tahun. Ini seperti suntikan vaksin flu musiman.
 
Para peneliti masih belum tahu berapa lama perlindungan terhadap virus bertahan setelah seseorang divaksinasi penuh.
 
Pfizer mengatakan awal bulan ini bahwa vaksin covid-19 lebih dari 91 persen efektif melindungi terhadap virus korona dan lebih dari 95 persen efektif melawan penyakit parah hingga enam bulan setelah dosis kedua. Vaksin Moderna, yang menggunakan teknologi yang mirip dengan Pfizer, juga terbukti sangat efektif dalam enam bulan.
 
Data Pfizer didasarkan pada lebih dari 12.000 peserta yang divaksinasi. Namun, para peneliti mengatakan lebih banyak data masih diperlukan untuk menentukan apakah perlindungan bertahan setelah enam bulan.
 
Sebelumnya Kamis, kepala ilmu tanggapan Covid-19 Pemerintahan Presiden AS Joe Biden, David Kessler, mengatakan rakyat Amerika harus berharap untuk menerima suntikan penguat untuk melindungi terhadap varian virus korona.
 
Kessler mengatakan kepada anggota parlemen AS bahwa vaksin resmi saat ini sangat protektif tetapi mencatat varian baru dapat "menantang" keefektifan suntikan.
 
“Kami tidak tahu segalanya saat ini,” katanya kepada Sub-komite Senat untuk Krisis Virus Korona.
 
“Kami sedang mempelajari ketahanan respon antibodi,” ucapnya.
 

 
“Kelihatannya kuat tetapi ada beberapa penurunan dari itu dan tidak diragukan lagi tantangan varian baru. Mereka membuat vaksin ini bekerja lebih keras. Jadi saya pikir untuk tujuan perencanaan, tujuan perencanaan saja, saya pikir kita harus berharap bahwa kita mungkin harus meningkatkan,” imbuhnya.
 
Pada Februari, Pfizer dan BioNTech mengatakan mereka sedang menguji dosis ketiga vaksin covid-19 mereka untuk lebih memahami tanggapan kekebalan terhadap varian baru virus.
 
Akhir bulan lalu, National Institutes of Health mulai menguji vaksin covid baru dari Moderna selain yang sudah dimilikinya, yang dirancang untuk melindungi dari varian bermasalah yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.
 
CEO Moderna Stephane Bancel mengatakan, kepada CNBC pada Rabu bahwa perusahaan berharap untuk mendapatkan suntikan penguat untuk vaksin dua dosis yang tersedia pada musim gugur.

Vaksin untuk Indonesia

Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan