Pertemuan dipimpin oleh Wakil Tetap Prancis didampingi oleh Deputi Wakil Tetap Indonesia dan Deputi Wakil Tetap Tiongkok selaku wakil ketua.
Pemilihan dilakukan melalui pemungutan suara secara tertutup oleh 83 anggota WIPO Coordination Committee, termasuk Indonesia. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H. Laoly.
"Pemilihan dilakukan dalam dua putaran terhadap lima calon, yaitu Tiongkok, Ghana, Kolombia, Peru, dan Singapura. Sebelumnya calon dari Kazakhstan telah mengundurkan diri lebih dulu sebelum pemungutan suara pertama dilakukan," pernyataan PTRI Jenewa, yang diterima Medcom.id, Jumat, 6 Maret 2020.
Pada putaran pertama, calon dari Peru mendapat suara terkecil dan langsung dinyatakan gugur. Selanjutnya calon dari Ghana, dan diikuti oleh calon dari Kolombia, mengundurkan diri sehingga putaran kedua menyisakan calon dari Tiongkok dan calon dari Singapura. Pada putaran akhir, calon dari Singapura mendapat suara terbanyak dengan jumlah 55 suara mengalahkan calon dari China dengan jumlah 28 suara.
Direktur Jenderal WIPO terpilih (Director General desginate) selanjutnya akan direkomendasikan oleh WIPO Coordination Committee untuk disahkan oleh seluruh anggota WIPO pada Extraordinary Session of the WIPO General Assembly 7-8 Mei 2020. Direktur Jenderal WIPO yang baru akan memulai masa kerjanya pada 1 Oktober 2020 untuk enam tahun ke depan.
WIPO merupakan Badan Khusus Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengatur rezim global kekayaan intelektual. Didirikan pada tahun 1967, WIPO saat ini beranggotakan 193 anggota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id