Berbicara di resor Mar-a-Lago, Trump mengonfirmasi bahwa ia telah menerima undangan debat dari NBC News, Fox News, dan ABC News.
"Saya pikir sangat penting untuk mengadakan debat," kata Trump dalam konferensi pers, mengutip dari ANI News.
Kamala Harris, yang kini menjadi calon kuat dari Partai Demokrat setelah Joe Biden mundur dari pencalonan, menuduh Trump mencoba menghindari debat. Harris menyatakan bahwa Trump tampaknya "lari dari ketakutan" untuk menghadapi dirinya di panggung debat.
Sebelumnya, Trump sempat menyetujui untuk berdebat dengan Presiden Joe Biden dan menerima undangan dari ABC pada bulan Mei lalu. Namun, setelah Biden mengundurkan diri dari perlombaan dan mendukung Harris, Trump mengisyaratkan bahwa ia tidak akan berdebat dengan Harris di ABC.
Ketika Biden masih mencalonkan diri, kampanyenya dan Trump telah sepakat untuk dua kali debat, satu dengan CNN pada 27 Juni dan satu lagi dengan ABC News pada 10 September. Namun, setelah Biden keluar dari perlombaan, Trump mulai mempertimbangkan kembali partisipasinya.
Dalam konteks yang lebih luas, Biden juga baru-baru ini menyatakan kekhawatirannya mengenai transisi kekuasaan yang damai jika Trump kalah dalam pemilihan mendatang. Dalam sebuah wawancara dengan CBS News, Biden menyatakan ketidakpercayaannya bahwa Trump akan secara damai menyerahkan kekuasaan jika kalah, mengingat retorika Trump yang sering menyebut bahwa kekalahan hanya akan terjadi jika "pemilu dicuri darinya."
"Jika Trump kalah saya tidak yakin sama sekali. Dia bersungguh-sungguh dengan apa yang dia katakan. Kami tidak menganggapnya serius. Dia bersungguh-sungguh, semua hal tentang, 'Jika kita kalah, akan ada pertumpahan darah, itu harus menjadi pemilu yang dicuri,'" kata Biden ketika ditanya apakah dia yakin tentang pengalihan kekuasaan pada Januari 2025. (Shofiy Nabilah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News