"Kami tidak akan melanggar prinsip-prinsip dasar (NATO), termasuk hak bagi setiap negara untuk menentukan rute mereka sendiri," tutur Stoltenberg kepada awak media di Brussels dalam pertemuan jajaran menteri luar negeri NATO.
"Hak-hak yang dimaksud termasuk perjanjian di bidang keamanan," sambungnya, dilansir dari laman Fars News, Sabtu, 8 Januari 2022.
Bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin meminta Amerika Serikat dan NATO untuk tidak mempeluas pengaruh ke Eropa tengah dan timur demi menurunkan ketegangan isu Ukraina. Permintaan itu telah disampaikan dalam dokumen terpisah kepada AS dan juga NATO.
Salah satu poin dalam dokumen adalah meminta agar NATO menghentikan rencana memberi status keanggotaan kepada Ukraina. NATO juga diminta untuk menarik kembali pengerahan pasukannya dekat perbatasan Rusia.
Kepada AS, Moskow ingin Washington memberikan jaminan bahwa Negeri Paman Sam tidak akan mendirikan pangkalan militer di negara bekas pecahan Soviet yang bukan merupakan anggota NATO. Jika itu dilakukan, Rusia berjanji akan membatasi latihan militer.
Lewat pernyataan terbaru Stoltenberg, NATO dan juga AS kemungkinan tidak akan mau menerima tawaran Rusia. Tiga pihak ini akan bertemu di Brussels pada Rabu mendatang.
Stoltenberg mengatakan bahwa NATO bersedia membicarakan pengendalian senjata. Tapi ia tidak akan membiarkan Putin melarang NATO dalam melindungi negara-negara anggotanya.
Ketegangan terkini merupakan imbas dari penumpukan pasukan Rusia dekat perbatasan Ukraina. AS dan NATO khawatir Rusia dapat menginvasi negara tetangganya itu sewaktu-waktu, seperti yang telah dilakukan di Krimea pada 2014.
Rusia berulang kali membantah akan melancarkan invasi, namun tidak menarik seluruh pasukannya dari perbatasan.
Baca: Biden Janjikan Ukraina 'Respons Cepat' Jika Rusia Melancarkan Invasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News