"(Virus) cacar monyet tidak bertahan di udara dalam konteks definisi penularan via udara (airborne)," ucap Walensky kepada awak media, dikutip dari ntd, Minggu, 12 Juni 2022.
"Saat berbicara mengenai penularan melalui udara, definisi kami di CDC adalah seputar partikel-partikel virus yang sangat kecil dan bertahan di udara untuk jangka waktu lama," sambungnya.
Walensky mengatakan cacar monyet sebagian besarnya menyebar melalui kontak dari wajah ke wajah atau kulit ke kulit melalui cairan tubuh atau luka individu terinfeksi.
"Cacar monyet menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka di badan seseorang yang mengidap penyakit tersebut. Penularan juga bisa terjadi lewat kontak langsung dengan material yang terkena cairan tubuh atau luka, seperti di pakaian atau kain," sebut Walensky.
"Penyakit ini juga bisa menular melalui sekresi pernapasan saat seseorang melakukan kontak jarak dekat wajah ke wajah," lanjutnya.
Media The New York Times (NYT) melaporkan bahwa virus cacar monyet dapat ditransmisikan melalui partikel kecil yang dapat bertahan di udara selama beberapa menit hingga jam. Virus itu juga dilaporkan NYT dapat terbawa angin dan menempuh jarak jauh seperti SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19.
Perdebatan mengenai apakah SARS-CoV-2 dapat menyebar melalui udara sempat muncul di fase awal pandemi Covid-19. Kala itu, perdebatan muncul di tengah adanya bukti bahwa transmisi aerosol dapat menjadi rute utama Covid-19.
CDC tidak langsung membenarkan hal tersebut, dan baru mengonfirmasi bahwa Covid-19 dapat menyebar via udara pada Mei 2021.
Baca: Seribu Kasus Terkonfirmasi, WHO Sebut Risiko Cacar Monyet di Negara Non-Endemik Nyata
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
