Polisi menangkap pria 26 tahun saat ia berada di luar rumah hakim di pinggiran kota Washington. Ia diketahui mondar-mandir di depan rumah hakim MA dini hari waktu setempat.
Dilansir dari Deutsche Welle, Kamis, 9 Juni 2022, pria itu membawa pistol Glock 17 semi-otomatis, pisau dan rompi taktis, serta ikatan resleting, amunisi, semprotan merica, linggis dan selotip.
Setelah ditemukan oleh US Marshals yang ditempatkan di rumah tersebut, dia diduga berkeliaran dan menelepon layanan darurat untuk mengatakan bahwa dia merasa ingin bunuh diri. Ia juga mengungkapkan bermaksud membunuh Kavanaugh.
Dengan cepat pria itu ditangkap tanpa insiden.
"Dia mengungkapkan kekesalan dengan bocornya rancangan keputusan Mahkamah Agung baru-baru ini, mengenai hak untuk aborsi, serta penembakan sekolah di Uvalde, Texas," menurut pernyataan tertulis Biro Investigasi Federal (FBI).
"Ia percaya jika keadilan yang ia bunuh akan berpihak pada keputusan Amandemen Kedua yang akan melonggarkan undang-undang kontrol senjata," lanjut mereka.
Bulan lalu, sebuah rancangan opini pengadilan secara dramatis bocor ke Politico, menunjukkan bahwa Mahkamah Agung berada di titik puncak untuk membatalkan keputusan penting Roe v. Wade yang menjamin perlindungan konstitusional federal atas hak-hak aborsi.
Pengadilan juga mempertimbangkan tantangan terhadap undang-undang senjata New York, dengan potensi untuk mempermudah membawa senjata di depan umum.
Sejak kebocoran tersebut, telah terjadi protes di rumah Kavanaugh dan hakim lainnya.
Presiden AS Joe Biden mengutuk insiden yang terjadi di rumah Kavanaugh. Biden mendukung undang-undang yang tertunda yang akan meningkatkan keamanan bagi para hakim.
Kementerian Kehakiman AS mengumumkan pada bulan Mei bahwa mereka memperkuat keamanan bagi hakim Mahkamah Agung setelah kebocoran tersebut, memerintahkan US Marshals Service untuk mendukung kepolisian pengadilan yang ada.
"Ancaman kekerasan dan kekerasan nyata terhadap hakim, tentu saja, menyerang jantung demokrasi kita," kata Jaksa Agung AS Merrick Garland.
Mantan Presiden AS Donald Trump menominasikan Kavanaugh ke Mahkamah Agung pada 2018, meskipun ada banyak tuduhan pelanggaran seksual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id