Penembakan di Philadelphia pada Sabtu malam dan di Tennessee pada Minggu pagi waktu setempat terus mengguncang negara itu. AS kini menghadapi 'epidemi' kekerasan senjata yang telah merenggut beberapa ribu nyawa orang Amerika tahun ini.
Tidak ada tanda-tanda kekerasan senjata itu akan berakhir.
Penembakan terjadi terus-menerus di tengah perdebatan para senator AS untuk menyusun tindakan pencegahan. Partai Demokrat mengusulkan untuk mereformasi UU Kekerasan Senjata, sedangkan Partai Republik menolaknya dan lebih mengutamakan kesehatan mental penggunanya.
Di Philadelphia, dua pria dan seorang perempuan tewas, ketika beberapa orang melepaskan tembakan ke arah kerumunan di kawasan kehidupan malam South Street yang populer.
Komisaris Polisi Philadelphia Danielle Outlaw mengatakan salah satu korban berkelahi dengan pria lain, yang bisa menjadi penyebab penembakan itu.
"Dua (korban) lainnya adalah saksi mata yang tidak bersalah," katanya, dilansir dari AFP, Senin, 6 Juni 2022.
Baca juga: 3 Orang Tewas dan 11 Terluka dalam Penembakan di Philadelphia
Sementara itu, kekerasan di Chattanooga, Tennessee mengakibatkan 14 orang tertembak, termasuk dua yang tewas. Sementara seorang lainnya tewas dan dua terluka karena ditabrak kendaraan yang melarikan diri dari tempat kejadian.
"Beberapa korban masih dalam kondisi kritis," ucap kepala polisi Celeste Murphy.
Insiden tersebut terjadi sebelum matahari terbit dekat sebuah kelab malam di pusat kota. Namun, hingga Minggu siang wakty setempat, tidak ada penangkapan yang dilakukan dalam kedua kasus tersebut.
Kekerasan senjata semacam itu telah menjadi hampir biasa di Amerika, tetapi keterkejutan yang dirasakan atas penembakan massal baru-baru ini di sebuah toko kelontong di Buffalo, New York dan sebuah sekolah dasar di Uvalde, Texas telah memicu teriakan untuk bertindak.
Senator Demokrat Chris Murphy telah bekerja dengan sekelompok senator bipartisan pada langkah-langkah reformasi - melawan keberatan Partai Republik yang secara rutin menolak sebagian besar bentuk kontrol senjata.
Murphy mengatakan, kelompok itu berharap untuk menyatukan paket legislatif yang menarik setidaknya 10 suara Republik di atas dukungan yang diharapkan dari hampir setiap Demokrat.
"Saya pikir kemungkinan sukses lebih baik dari sebelumnya," tuturnya kepada CNN.
Paket yang muncul, katanya, mungkin akan mencakup investasi kesehatan mental yang signifikan, uang keamanan sekolah, dan beberapa perubahan sederhana namun berdampak pada undang-undang senjata, termasuk perluasan pemeriksaan latar belakang untuk pembeli senjata.
"Kongres perlu melakukan pekerjaan mereka dan meloloskan peraturan akal sehat yang akan membantu menghentikan omong kosong ini," kata Wali Kota Chattanooga, Tim Kelly.
Dia menyerukan pemeriksaan latar belakang sebagai hal wajib dalam pembelian senjata. Ia juga melarang senjata berkapasitas tinggi yang memungkinkan penembak melukai puluhan orang bahkan tanpa harus memuat ulang.
Sementara itu, anggota Kongres dari Partai Republik Jim Jordan menuduh Demokrat hanya ingin mengambil senjata warga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id