Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan tonggak sejarah telah tercapai, lebih dari 18 bulan sejak wabah muncul di Tiongkok pada Desember 2019.
"Dunia berada pada titik berbahaya dalam pandemi ini. Kami baru saja melewati tonggak tragis dari empat juta kematian covid-19 yang tercatat, yang kemungkinan meremehkan jumlah korban secara keseluruhan," kata Dr Tedros dalam pernyataan WHO, yang diterima Medcom.id, Kamis 8 Juli 2021.
“Beberapa negara yang cakupan vaksinasinya sudah cukup besar, berencana mengeluarkan suntikan penguat dalam beberapa bulan ke depan. Mereka bahkan mulai melonggarkan pembatasan (melawan virus korona), seolah-olah pandemi sudah berakhir.
Tetapi Tedros mengatakan bahwa terlalu banyak negara di seluruh dunia yang mengalami lonjakan tajam dalam kasus dan rawat inap. Ini disebabkan varian virus yang bergerak cepat dan "ketidaksetaraan yang mengejutkan" dalam akses global ke vaksin covid-19.
"Hal ini menyebabkan kekurangan oksigen akut, perawatan dan mendorong gelombang kematian di beberapa bagian Afrika, Asia dan Amerika Latin," ungkap Tedros.
“Nasionalisme vaksin, di mana segelintir negara telah mengambil bagian terbesar, secara moral tidak dapat dipertahankan. Pada tahap pandemi ini, fakta bahwa jutaan petugas kesehatan dan perawatan masih belum divaksinasi adalah hal yang menjijikkan,” tegasnya.
Tedros mengatakan varian saat ini melampaui vaksin karena distribusi dosis yang tersedia tidak merata, yang menurutnya juga mengancam pemulihan ekonomi global dari krisis covid-19.
"Dari sudut pandang moral, epidemiologis atau ekonomi, sekaranglah saatnya bagi dunia untuk bersama-sama mengatasi pandemi ini secara kolektif,” Dr Tedros menambahkan.
Bagi Tedros seharusnya kondisi tidak berakhir seperti ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News