Melalui pernyataan via deputi juru bicara Farhan Haq, Guterres "mengekspresikan rasa duka mendalam kepada keluarga duka dan berdoa agar semua korban luka segera sembuh."
"Guterres sekali lagi menekankan bahwa serangan terhadap personel dan kompleks PBB dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang," sambungnya, dilansir dari laman Xinhua, Sabtu, 31 Juli 2021.
Selain itu, Guterres juga "menekankan kembali komitmen PBB untuk mendukung pemerintah dan masyarakat Afghanistan dalam upaya mencapai perdamaian dan stabilitas."
Kelompok militan Taliban dikabarkan berada di balik serangan tersebut, yang melibatkan penggunaan peluncur granat dan senjata api.
"Kami sedang berusaha mengetahui gambaran keseluruhan dari serangan ini. Untuk itu, kami tengah menghubungi pihak-pihak terkait," ucap keterangan resmi Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA).
Serangan dilaporkan berlangsung dekat lokasi baku tembak antara pasukan Afghanistan dan Taliban. Peristiwa tersebut menewaskan satu polisi Afghanistan dan melukai dua lainnya.
Tidak ada personel PBB yang tewas maupun terluka dalam serangan dan baku tembak pada Jumat kemarin.
Seorang juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan bahwa kompleks PBB di Herat "tidak berada di bawah ancaman apapun." Ia menyebut petugas keamanan yang tewas dalam dugaan serangan di kompleks itu kemungkinan adalah korban salah tembak.
Baca: Kompleks PBB di Afghanistan Diserang, 1 Petugas Keamanan Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News