"Pandemi yang berlarut ini menjadikan hobi menyelam kami belum dapat terlaksana meski sudah di penghujung tahun 2021," keluh para penyelam yang datang dari berbagai daerah di Wallonia dan Flanders di Belgia. Belgia memiliki sedikitnya 20 ribu penyelam.
Menjawab hal ini, Wakil Duta Besar Indonesia untuk Belgia, Sulaiman Syarif, membenarkan bahwa Belgia belum masuk daftar negara yang dapat berkunjung untuk wisata ke Bali dan Batam yang diumumkan Oktober lalu.
"Penentuan negara-negara yang dapat berkunjung ke Bali dan Batam untuk tujuan wisata sepenuhnya berdasarkan kondisi epidemiologis negara tersebut. Jika kondisi di Belgia membaik, maka sangat dimungkinkan Belgia masuk sebagai negara yang dapat berkunjung ke Indonesia," tambahnya, dalam keterangan di situs Kemenlu RI, Selasa, 23 November 2021.
Meski demikian, hal ini tidak menyurutkan antusiasme para penyelam dan operator tur untuk lebih mengenal Indonesia, khususnya destinasi-destinasi selam yang sudah terkenal seperti Bunaken, Raja Ampat, Wakatobi, Karimun Jawa dan lain-lain.
Christin Dubois dari Blue Green Adventures yang juga seorang penyelam, menjelaskan destinasi-destinasi selam di Indonesia secara detail, baik dari kelebihannya, akomodasi, tempat penyewaan kapal, hingga tempat-tempat menyewa perlengkapan selam.
Acara "Indonesia Evening" bertujuan mempersiapkan calon wisatawan Belgia ke Indonesia. Acara ini berlangsung hangat, diramaikan dengan tarian tradisional Rantak serta berbagai makanan khas Indonesia.
Menerapkan protokol kesehatan ketat, acara "Indonesia Evening" diselenggarakan KBRI Brussel lewat kerja sama dengan operator tur Blue Green Adventures, organisasi dan sekolah kegiatan bawah laut LIFRAS, NELOS dan juga CMAS Europe. Setidaknya 40 orang penyelam dan operator tur Belgia hadir dalam kegiatan ini.
Berbeda dengan Belgia yang warganya belum dapat masuk ke Indonesia, Uni Eropa baru saja mengumumkan pada 18 November lalu bahwa Indonesia telah masuk Daftar Pengecualian negara-negara yang tidak boleh berkunjung ke Eropa (white list) bersama 18 negara lainnya. Masuknya Indonesia dalam daftar ini didasarkan pada perkembangan positif kondisi epidemiologis akhir-akhir ini.
Dengan masuknya Indonesia dalam white list, WNI dapat melakukan perjalanan non-esensial ke negara-negara Uni Eropa dengan syarat visa, vaksinasi Covid-19 dan karantina. Sebelumnya, perjalanan WNI ke wilayah Uni Eropa hanya dimungkinkan untuk alasan esensial.
Selain Indonesia, terdapat 18 negara lain yang ada di dalam daftar ini, yakni Argentina, Australia, Bahrain, Kanada, Chile, Kolombia, Yordania, Kuwait, Namibia, Selandia Baru, Peru, Qatar, Rwanda, Arab Saudi, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Uruguay dan Tiongkok. Khusus untuk Tiongkok, masih menunggu konfirmasi resiprositas. Daftar white list Uni Eropa ini dikaji setiap dua pekan sekali.
Baca: Belgia Jadi Tuan Rumah Pameran Seni Bertema Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News