"Pihak kami tidak punya pilihan lain selain membatalkan pembicaraan dengan dengan Amerika Serikat mengenai inspeksi di bawah perjanjian kontrol senjata nuklir New START," katanya dikutip kantor berita milik pemerintah Rusia.
Dilansir dari Al Arabiya, Selasa, 29 November 2022, Ryabkov mengatakan Washington ingin membahas dilanjutkannya inspeksi. Namun, Moskow memiliki prioritas lain.
Baca juga: AS Kecam Rusia yang Blokir Deklarasi Non-Proliferasi Nuklir di PBB
Situasi di Ukraina juga berperan dalam keputusan menit-menit terakhir Rusia untuk membatalkan pertemuan komisi bilateral itu. Rencananya, pertemuan itu akan dimulai hari ini, di Kairo, Mesir.
Ryabkov mengatakan, kecil kemungkinan pertemuan antara kedua belah pihak akan berlangsung tahun ini.
Awal bulan ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price mengungkap diplomat Amerika dan Rusia akan melakukan pertemuan untuk mendiskusikan New START yakni sebuah pakta pengurangan senjata nuklir. Sejumlah sumber menyebut rapat Bilateral Consultative Commission (BCC) akan segera digelar di Mesir.
"Kami sudah sepakat kalau BCC akan melakukan rapat dalam waktu dekat. Di bawah pakta yang baru, maka tugas BCC akan bersifat rahasia, namun kami berharap aka nada sebuah sesi yang konstruktif," kata Price kala itu.
Menurut Price, Amerika Serikat percaya pada kekuatan diplomasi transformative dan dialog, namun tetap bersikap jelas dan realistik soal apa yang akan dicapai ketika itu menyangkut permasalahan Rusia. Pembicaraan BCC nanti akan difokuskan pada pengurangan risiko, tetapi Washington ingin memastikan pula adanya kemampuan untuk menyampaikan pesan bahwa Moskow bukan atrophy.
New START adalah pakta pengendalian senjata nuklir yang masih tersisa antara Amerika Serikat dengan Rusia, yang akan berakhir pada 2026 kecuali diperbaharui. BCC terakhir kali mengadakan rapat pada akhir Oktober 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
