“Enam orang terluka ringan pada Rabu oleh seorang pria yang memegang pisau di Stasiun Gare du Nord yang sibuk di Paris,” kata polisi dan jaksa penuntut, seperti dikutip AFP.
“Pria tersebut ditangkap oleh polisi di stasiun itu -,pusat komuter sibuk yang juga berfungsi sebagai titik keberangkatan kereta api ke Prancis utara, London, dan Eropa utara,- setelah mereka melepaskan tembakan dan melukainya,” ucap sumber polisi, yang meminta tidak dinamakan.
“Polisi memperlakukan penusukan itu sebagai tindakan kriminal, bukan serangan teroris,” menurt sumber yang dekat dengan kasus tersebut.
Adapun para pelaku penyerangan mengalami cedera dada yang mengancam nyawa saat polisi menembakkan beberapa peluru.
Seorang petugas polisi yang sedang tidak bertugas adalah yang pertama bertindak terhadap penyerang.
"Seseorang melukai beberapa orang pagi ini di Gare du Nord," tulis Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin di Twitter.
"Dia dengan cepat dinetralkan. Terima kasih kepada polisi atas tanggapan mereka yang efektif dan berani,” tutur Darmanin.
Insiden tersebut menyebabkan penundaan besar untuk kereta di stasiun pada pagi hari yang sibuk, menurut papan keberangkatan langsung operator SNCF.
Polisi menutup stasiun, dan memasang tirai putih besar di sekitar lokasi penyerangan. Gare du Nord adalah salah satu stasiun kereta tersibuk di dunia dengan 700.000 pelancong per hari.
Motif penyerang belum jelas. Prancis tetap dalam keadaan siaga keamanan yang tinggi setelah serentetan serangan mematikan oleh kelompok radikal Islam, dan lainnya, sejak 2015.
Pada Desember, seorang tersangka pria bersenjata membunuh tiga orang Kurdi di Paris.
Tersangka berusia 69 tahun itu mengaku memiliki kebencian "patologis" terhadap orang asing.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News