Lahir di India dengan kewarganegaraan Inggris dan AS, Salman Rushdie ditikam seseorang saat hendak memberikan kuliah umum di Institut Chatauqua di New York pada Jumat kemarin.
Ia mengalami luka parah dan langsung diterbangkan ke sebuah rumah sakit di Pennsylvania.
"Salman Rushdie, dengan wawasannya mengenai kemanusiaan, dengan penuturan kisahnya yang tak tertandingi, dengan tekadnya untuk tidak terintimidasi, merepresentasikan idealisme esensial dan universal," sebut Biden, dikutip dari laman India Today, Minggu, 14 Agustus 2022.
Biden menyebut penikaman yang menimpa Salman sebagai sebuah "serangan keji." Ia mengatakan bahwa saat ini "semua orang di seluruh dunia sedang mendoakan kesembuhan" Salman Rushdie.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan juga melontarkan kecaman serupa atas penikaman yang menimpa Salman Rushdie.
"Aksi kekerasan ini begitu mengerikan. Semua orang di pemerintahan Biden-Harris berdoa untuk kesembuhan beliau," sebut Sullivan.
Sementara itu, Salman Rushdie dikabarkan sudah dilepas dari ventilator dan bisa berbicara kembali pada Sabtu, satu hari usai penikaman.
Salman masih dirawat di rumah sakit UPMC Hamot Surgery Center di Erie, Pennsylvania, dengan luka-luka serius. Rekan sesama penulis, Aatish Tasser, menuliskan via Twitter bahwa temannya tersebut "sudah dilepas dari ventilator dan bisa berbicara (dan bergurau)."
Agen Salman, Andrew Wylie, mengonfirmasi pernyataan Aatish tanpa mengelaborasi lebih jauh.
Baca: Salman Rushdie Sudah Bisa Berbicara Usai Penikaman
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News