Penembakan tersebut menewaskan delapan orang, termasuk enam perempuan keturunan Asia.
Baca: Polisi Atlanta Sebut Pelaku Penembakan Spa Kecanduan Seks
Meski polisi tidak menyebutkan adanya motif rasial, penembakan tersebut terjadi di tengah lonjakan aksi kekerasan terhadap etnis Asia di AS.
Kejahatan bernuansa kebencian terhadap masyarakat Asia Timur meningkat di AS selama pandemi Covid-19. Biden menyebu rasisme merupakan "racun jahat yang telah lama menghantui dan meracuni negara kita."
"Warga Amerika harus berusaha keras menghapus racun ini," kata Biden, dilansir dari laman BBC pada Sabtu, 20 Maret 2021.
Biden juga mendesak Kongres AS untuk meloloskan undang-undang kejahatan bernuansa kebencian terkait Covid-19 yang diajukan jajaran legislator Asia-Amerika bulan ini. UU bernama Covid-19 Hate Crimes Act dapat memperkuat upaya Departemen Keadilan dalam memerangi kebencian bernuansa kebencian.
"UU tersebut dapat meningkatkan respons pemerintah federal terhadap meningkatnya kejahatan kebencian selama pandemi. UU ini juga mendukung pemerintah negara bagian dan lokal dalam meningkatkan pelaporan kejahatan kebencian, dan memastikan informasi seputar kejahatan tersebut dapat diakses masyarakat Asia Amerika," ujar pernyataan Gedung Putih.
Serangan terhadap Asia Amerika melonjak tajam sejak awal pandemi Covid-19, yang dinilai sejumlah aktivis terkait dengan retorika menyalahkan masyarakat Asia atas kemunculan virus tersebut.
"Kebencian tidak boleh mendapat tempat di Amerika. Ini harus dihentikan," tegas Biden.
"Sekarang, tinggal tergantung dari kita semua untuk menghentikannya," sambung dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News