Macron dan Morrison membahas hal ini di Roma saat KTT G20. Ini kali pertama mereka bertemu sejak Negeri Kanguru membatalkan kesepakatan kapal selam multi-miliar dolar dengan Prancis.
"Saya sangat menghormati negara Anda. Saya memiliki banyak rasa hormat dan persahabatan dengan warga Anda," kata Macron kepada sekelompok jurnalis Australia yang meliput KTT G20, dilansir dari AFP, Senin, 1 November 2021.
"Saya hanya mengatakan, ketika kita memiliki rasa hormat, seharusnya Anda jujur dan berperilaku sejalan serta konsisten dengan nilai ini," ujar Macron.
Saat ditanya apakah ia berpikir Morrison berbohong, Macron menjawab, "Saya tidak berpikir, tapi saya tahu (Morrison berbohong)."
Baca juga: Kepada Macron, Biden Mengakui Penanganan AUKUS 'Kurang Elegan'
Dalam konferensi media di Roma kemarin, Morrison mengaku tidak berbohong. Ia menegaskan, telah menjelaskan kepada Macron bahwa kapal selam konvensional tidak akan lagi memenuhi kebutuhan Australia.
Menurut Morrison, proses perbaikan hubungan keduanya telah dimulai.
Aliansi keamanan baru antara Australia, Inggris dan Amerika Serikat (AUKUS) memberikan Canberra akses ke kapal selam bertenaga nuklir. Prancis yang saat itu memiliki perjanjian kapal selam konvensional dengan Australia merasa dibohongi.
Negeri Menara Eiffel kemudian menarik duta besarnya dari Canberra dan Washington. Sementara itu, pada Jumat lalu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengira Prancis telah diberitahu mengenai pembatalan kontrak sebelum pakta AUKUS diumumkan.
Ia mengungkapkan, penanganan perjanjian keamanan baru itu ceroboh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News