Sejauh ini, baru empat korban tewas yang sudah teridentifikasi. Penyebab robohnya gedung belum diketahui.
Sebuah laporan tahun 2018, yang muncul ke permukaan pada Sabtu kemarin, menyoroti "kesalahan besar" dalam desain bangunan Champlain Towers. Dalam laporan disebutkan bahwa kesalahan besar itu telah membuat air tidak bisa dibuang dari dasar bangunan.
Sepanjang hari Minggu kemarin, petugas gabungan berkukuh masih dapat menemukan korban selamat. Petugas penyelamat kini mendapat bantuan dari dua negara sahabat AS, Israel dan Meksiko.
Baca: Tim Penyelamat Cari Penyintas dari Runtuhnya Gedung Florida
Namun upaya pencarian ini terhambat kobaran api di balik reruntuhan bangunan. Wali Kota Surfside Charles Burkett sebelumnya mengatakan bahwa Champlain Towers sudah hampir rata dengan tanah, mirip seperti kue "pancake."
Selain menggunakan alat berat dan anjing pelacak, petugas juga telah menggali semacam parit untuk mencari korban selamat yang mungkin bertahan hidup di sela-sela puing bangunan.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Miami-Dade, Alan Cominsky, mengaku menghadapi "situasi yang sangat sulit" dalam upaya pencarian dan penyelamatan. Namun ia menegaskan pihaknya belum siap untuk menyerah.
"Tim kami bekerja keras tanpa henti, melakukan apapun yang kami bisa, mencari di semua sudut, berharap masih dapat menemukan korban selamat," ucapnya kepada awak media.
Champlain Towers terdiri dari 136 apartemen, dan 55 di antaranya roboh pada Kamis kemarin. Empat korban tewas telah teridentifikasi, yakni Gladys Lozano, 79, dan suaminya Antonio, 83; Stacie Fang, 54; dan Manuel LaFont, 54.
Anak Fang, 15, berhasil diselamatkan dari balik reruntuhan bangunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News