Perempuan Afghanistan di tengah ketakutan Taliban kembali berkuasa. Foto: AFP.
Perempuan Afghanistan di tengah ketakutan Taliban kembali berkuasa. Foto: AFP.

Dewan HAM PBB Minta Taliban Pegang Teguh Komitmen Lindungi Perempuan

Marcheilla Ariesta • 24 Agustus 2021 17:24
Jenewa: Ketua Dewan Hak Asasi Manusia PBB menyuarakan keprihatinan serius atas situasi di Afghanistan di bawah Taliban. Ia mendesak mereka untuk memegang teguh komitmen menghormati dan melindungi hak-hak wanita serta anak perempuan.
 
"Taliban harus menghormati hak-hak wanita dan anak perempuan. Penghormatan meliputi hak mereka atas kebebasan bergerak, pendidikan, berekspresi, dan pekerjaan," kata Michelle Bachelet pada sesi khusus pertemuan Dewan Hak Asasi Manusia PBB mengenai Afghanistan.
 
"Semuanya dipandu oleh norma-norma hak asasi manusia internasional. Kami akan terus memantau," imbuhnya, seperti dilansir dari Al Arabiya, Selasa, 23 Agustus 2021.

Taliban berusaha memperbaiki citranya di mata internasional terkait kekhawatiran mengenai hak-hak perempuan setelah mereka menguasai Afghanistan. Dalam sebuah konferensi pers di Kabul, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid berjanji akan melindungi hak-hak perempuan, namun tetap dalam "kerangka aturan Islam."
 
Baca juga: Taliban Berjanji Lindungi Hak-Hak Perempuan di Afghanistan
 
"Perempuan akan menerima semua hak-hak mereka, terlepas apakah itu dalam hal pekerjaan atau aktivitas lain. Ini dikarenakan perempuan adalah bagian kunci dari sebuah masyarakat," kata Zabihullah dalam sebuah konferensi pers perdana Taliban di Kabul, di awal kemunculannya di media.
 
Seorang jurnalis mendesak Zabihullah untuk berkomentar mengenai, "apakah perempuan boleh bekerja dan adalah remaja putri dapat tetap pergi ke sekolah."
 
Zabihullah merespons dengan mengatakan bahwa perempuan adalah isu yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup masyarakat Afghanistan. 
 
"Emirat Islam (Afghanistan) meyakini adanya hak-hak perempuan dalam Islam," ucap dia.
 
Ia berjanji perempuan di Afghanistan boleh bekerja dan juga mengenyam pendidikan. Sebelum konferensi pers, Taliban mengumumkan "amnesti nasional" dan menyerukan perempuan untuk bergabung ke pemerintahan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan